Tak Ingin Tinggalkan Shalat Saat di Ruang Angkasa, Astronot Muslim Ini Harus Mengikat Kakinya! Simak Kisahnya

- 15 Mei 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi astronot di ruang angkasa
Ilustrasi astronot di ruang angkasa /Pixabay/

Lingkar Madiun- Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah astronot pertama yang shalat dan membaca Al-Qur’an dalam kondisi 0 gravitasi. Dengan posisi melayang sangat sulit untuk mengetahui apakah mereka sudah menghadap ke mekkah sebagai kiblat shalat.

Maka, Salman harus mengikat kakinya agar bisa sujud. Meskipun pada akhirnya posisi Salman tidak sempurna.

“Saya yakin bahwa manusia bisa berdoa kapan saja dan dengan keadaan apapun,” ujar Salman.

Baca Juga: Coba Minum Larutan Jeruk Limau di Pagi Hari Maka Hal Baik Ini Akan Terjadi! Simak Juga Manfaat Lainnya

Hal serupa juga dirasakan oleh astronot pertama yang berasal dar Malaysia yaitu Sheikh Muszaphar Shukor. Ia pergi keluar angkasa pada 10 Oktober 2007 lalu dengan menumpang pesawat luar angkasa Rusia.

Perjalanan Shukor keluar angkasa selama 6 hari juga bertepatan dengan bulan Ramadhan. Tak ingin meninggalkan kewajiban, Shukor tetap ingin menunaikan shalat.

Namun lagi-lagi kendala menghantamnya karena posisi kiblat yang berubah dalam hitungan detik. Arah Ka’bah bahkan bisa berubah 180 derajat hanya dalam sekali shalat.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Inilah Surat Pendek Penghantar Masuk Surga! Patut Diamalkan

Pada akhirnya Lembaga Antariksa Malaysia pun turun tangan dan menggelar sebuah konverensi yang menghadirkan sekitar 150 ilmuwan Islam dan mencari jalan keluarnya.

Hasilnya, kiblat bisa ditentukan berdasarkan peluang para astronot, yang menjadi patokan utama adalah Ka’bah, proyeksi Ka’bah, Bumi, atau bisa menghadap kemanapun. Sebab menentukan proyeksi Ka’bah pun adalah PR besar bagi mereka.

Baca Juga: Hadapi Manchester United, Liverpool Yakin Menang

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Banyak Orang Suka Menabur Garam di Rumah

Maka, mereka layak diberikan keringanan. Masih ada cara yang lebih memudahkan, jika arah Ka’bah di Mekah sulit untuk ditentukan, astronot bisa menggunakan gambar Ka’bah sebagai kiblat selalu ada kemudahan bagi mereka yang ingin beribadah dalam Islam.

Jika astronot tidak bisa berdiri tegak, mereka bisa berdiri dengan posisi apapun. Namun jika masih saja terasa sulit astronot boleh duduk dan membungkuk dengan mendekatkan dagu ke lutut atau tempat berlutut.

Jika segala postur telah dilakukan namun tetap tidak bisa stabil, maka Dewan Fatwa Nasional menyarankan untuk menggunakan kelopak mata sebagai indikator perubahan postur selama shalat atau bahkan sekedar membayangkan urutan shalat.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: YouTube Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x