Dalam Islam, Apakah Istri Harus Tunduk pada Suami? Simak Begini Penjelasannya

- 2 September 2021, 14:47 WIB
Ilustrasi seorang istri yang tunduk pada suaminya.
Ilustrasi seorang istri yang tunduk pada suaminya. /PIXABAY/Rahmadani578

LINGKAR MADIUN - Istri di dalam Islam harus tunduk pada suami, namun bagaimananya terkadang belum diketahui kebanyakan wanita.

Maksud tunduk di sini apakah harus tunduk pada semua hal yang dikatakan dan diinginkan oleh suami, atau ada batasan-batasannya.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari nu.or.id, dijelaskan bahwa tunduk di sini tidak etis jika diartikan sebagai tunduk dalam tafsir perkata begitu saja. Perlu dilihat makna dan latar belakang munculnya hadits ini.

Baca Juga: 10 Antibiotik yang Tidak Boleh di Konsumsi Anak, Berpotensi Merusak Tulang Rawan Hingga Disklorisasi Gigi

Akan tetapi, kufurnya istri kepada suami berarti mengingkari nikmat yang diberikan oleh suami, meninggalkan kebaikan yang telah dilakukan oleh suami sehingga membuat istri durhaka.

Hal ini mengingatkan kita bahwa kewajiban istri untuk mentaati suaminya adalah keniscayaan sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam:

 لَوْ أَحَدًا أَنْ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ لِزَوْجِهَا

Artinya: "Jika aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk berlutut, maka aku akan memerintahkan seorang istri berlutut untuk suaminya."

Baca Juga: Tips dan Saran Ampuh untuk Fresh Graduate yang Ingin Kerja tapi Beda Jurusan, Kamu Wajib Tau!

Dalam Faidul Bari juga dijelaskan bahwa hadits tersebut muncul karena wanita jahiliyah sering mengutuk dan melakukan kekufuran kepada suaminya.

Maka pendidikan seperti itulah yang diupayakan Rasulullah agar para wanita di zaman Rasulullah tidak melakukan perbuatan yang sama.

Sangat jelas bahwa inti hadits ini bukanlah untuk meminggirkan dan merendahkan perempuan.

Baca Juga: Mengenal Aplikasi PeduliLindungi, Karya Anak Bangsa Bantu Kendalikan Pandemi COVID-19 di Indonesia

Rasulullah menginginkan dalam hadits tersebut agar wanita pada zaman Rasulullah tidak meniru akhlak wanita jahiliyah seperti mengutuk dan mengkufuri suaminya.

Jika wanita zaman sekarang masih melakukan hal yang sama, mengutuk, dan mengingkari nikmat dan kebajikan yang diberikan oleh suaminya, maka neraka adalah keniscayaan sebagai hukuman Allah.

Para Ulama menyamakan konsep ini sama dengan konsep orang tua pada anaknya. Anak yang mengkufuri nikmat dari orang tuanya adalah anak yang durhaka.

Baca Juga: Psikolog Angkat Bicara Terkait Kasus Dugaan Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI, Simak Begini Ulasannya!

Hal tersebut menurut jumhur ulama juga terjadi dan sama hukumnya pada istri yang mengkufuri nikmat suaminya sendiri.

Wallahu A'lam. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x