LINGKAR MADIUN- Manfaat menikah dalam Islam bukan hanya menyatukan dua orang laki-laki dan perempuan saja. Secara tidak langsung pernikahan juga menyatukan dua anggota keluarga, yaitu keluarga laki-laki dan perempuan.
Di era sekarang ini, mungkin sudah banyak kasus percekcokan antara menantu dengan mertuanya.
Hal ini mungkin bisa terjadi karena kesalahpahaman ataupun perbedaan pendapat diantara keduanya. Dan bagi beberapa pasangan, hal tersebut bisa menyebabkan konflik dalam rumah tangga.
Bahkan yang lebih parah, hubungan yang kurang baik antara mertua dan menantu bisa berdampak pada keretakan rumah tangga seseorang.
Untuk menghindari hal tersebut, Islam menyarankan kepada pasangan yang sudah menikah sebaiknya tinggal terpisah dari kedua orang tuanya.
Pasalnya, tidak semua mertua ataupun orang tua bisa sejalan dengan pemikiran dari menantu atau bahkan anaknya sendiri. Sehingga kehadirannya terkadang justru membawa sisi negatif dalam rumah tangga.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Selamat Akan Mendapatkan Pundi-pundi Uang yang Fantastis di Minggu Pertama Oktober
Inilah beberapa dosa besar yang dilakukan mertua kepada menantunya, simak selengkapnya!
1. Menuntut Menantu Harus Sesuai Keinginannya
Kita semua tahu, setiap manusia pasti dibekali dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang pandai dalam hal memasak, tapi kurang pandai dalam hal mengurus anak, ada yang pandai mencari rezeki tapi kurang pandai dalam mendidik dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, sebaiknya para mertua juga menyadari akan kelebihan dan kekurangan dari menantunya. Dan tidak perlu memaksakan kehendak sesuai dengan keinginannya.
Apabila ada seorang mertua yang menuntut menantunya harus sesuai dengan keinginannya. Maka hal tersebut sangatlah tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.
Bahkan bisa memicu pertengkaran antara mertua dengan menantu yang ujung-ujungnya hanya akan mendatangkan dosa besar.
Pesan untuk para mertua dalam hal ini, daripada hanya bisa menuntut, alangkah lebih baiknya jika para mertua mendoakan yang terbaik untuk anak dan menantunya supaya tercipta keluarga yang sakinah kedepannya.
Baca Juga: Update Rangking Futsal FIFA: Argentina Berada di Posisi Puncak, Portugal Masuk 5 Besar
2. Ikut Campur Urusan Rumah Tangga Menantu
Entah sadar atau tanpa disadari, mertua sering ikut campur dalam urusan rumah tangga dari menantunya. Padahal, mencampuri urusan rumah tangga menantu merupakan hal yang tidak dibenarkan dalam syariat agama.
Apabila seorang anak sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri maka tugas sebagai orang tua dalam hal ini sudah selesai.
Sehingga seorang mertua tidak diperkenankan mencampuri apa yang menjadi urusan dari keluarga menantu, kecuali jika seorang anak atau menantu meminta pendapatnya.
Oleh sebab itu, apabila sudah menjadi mertua hendaknya hindari sebisa mungkin mencampuri urusan keluarga anak menantunya. Boleh-boleh saja mengawasi atau mengarahkan, akan tetapi seperlunya saja dan tidak perlu berlebihan.
Bahkan, jika ada seorang menantu yang tinggal serumah bersama mertua, sekalipun keluarga anak menantunya sedang bertengkar, mertua tidak dianjurkan untuk ikut campur sedikitpun.
Biarkan seorang anak tersebut mencari solusinya sendiri, karena tidak ada satupun rumah tangga seseorang yang tak luput dari permasalahan.
3. Memandang Rendah dan Menjelek-jelekan Menantu
Mungkin kita pernah melihat atau bahkan mendengar sendiri, ada seorang mertua yan sering memandang rendah menantunya atau bahkan menjelek-jelekkan menantu dibelakangnya.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, misalnya adalah menantu yang kurang kaya, belum mapan dalam hal pekerjaan, dari keluarga yang biasa-biasa saja atau bahkan ada permasalahan di masa lalu antara keluarga laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Selamat Akan Mendapatkan Pundi-pundi Uang yang Fantastis di Minggu Pertama Oktober
Hal inilah yang kerap kali terjadi di masyarakat kita, yang ujung ujungnya seorang mertua akan memandang rendah dan menjelek-jelekkan menantunya kepada orang lain.
Sekalipun seorang mertua pernah mempunyai masalah dengan keluarga menantu, daripada hanya mengata-ngatai atau bahkan menjelek-jelekkan, alangkah lebih baiknya untuk mengoreksi diri. Mengapa Allah mempertemukan anaknya dengan menantunya? Apa rahasia Allah dibalik itu semua?
Baca Juga: Ada Indikasi Pencurian Teknologi, Universitas di Jepang Perketat Masuknya Mahasiswa Asing
Mungkin ada hikmah baik yang bisa dipetik dari seorang mertua dari hal tersebut atau bahkan jika menantunya adalah seorang yang biasa-biasa saja dan belum memiliki sesuatu apapun karena masih dalam tahap berjuang.
Alangkah lebih baiknya jika seorang mertua memberikan motivasi dan mendukung sepenuhnya apa yang dikerjakan oleh menantunya selama hal tersebut baik dan tidak menyimpang dari syariat agama.
Baca Juga: Update Rangking Futsal FIFA: Argentina Berada di Posisi Puncak, Portugal Masuk 5 Besar
Karena semua itu, juga demi kebaikan keluarga dari anak dan menantunya kelak. InsyaAllah dengan begitu, seorang mertua tidak dikatakan berdosa kepada menantunya.
Pesan untuk para mertua dalam hal ini adalah sebaiknya hindari ketiga dosa besar tersebut dan membiarkan anak maupun menantunya memilih jalannya sendiri, sekalipun seorang menantu masih tinggal serumah dengan mertua. InsyaAllah dengan begitu akan tercipta satu keluarga besar yang harmonis. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Wallahu a’lam bishawab.***