Akhirnya, Masyithah dan keempat anaknya dimasukkan ke dalam kuali besar tersebut dan meninggal.
Sebelum meninggal, Masyithah telah meminta kepada Firaun agar nantinya mengumpulkan tulang-tulang mereka menjadi satu.
Itulah kisah Masyithah yang sudah sangat masyhur di kalangan kaum muslimin.
Sayangnya, kisah yang menakjubkan itu berasal dari hadits lemah sehingga tidak bisa dijadikan pegangan.
Berdasarkan penjelasan para ulama ahli hadits, kisah tersebut menjadi lemah karena hapalan perawinya berubah.
Perawi yang berubah hapalannya bernama Atha' bin Saib sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Albani di kitab Adh-Dha’ifah nomor 880. ***