Orang-orang tertentu mungkin masih menganggap diri mereka sebagai keturunannya dan ia dianggap masih menentukan secara magi siapa yang akan jadi kepala desa, dengan cara mengawasi gerak-gerik sejenis makhluk halus politik yang khusus yang disebut pulung (kebanyakan orang mengatakan bahwa dialah yang menjadi pulung itu).***