Ingin Puasa Arafah tapi Masih Punya 'Hutang' Puasa Ramadhan? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 6 Juli 2022, 20:05 WIB
Buya Yahya jelaskan tentang utamakan puasa sunnah Arafah atau hutang puasa Ramadhan dulu. Simak selengkapnya.
Buya Yahya jelaskan tentang utamakan puasa sunnah Arafah atau hutang puasa Ramadhan dulu. Simak selengkapnya. /YouTube Al Bahjah TV

LingkarMadiun.com - Pada bulan Dzulhijjah umat Islam disunnahkan untuk puasa Arafah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.

Apabila tidak bisa melaksanakan puasa Arafah selama 9 hari, maka umat Islam boleh berpuasa sunnah pada hari ke-9 saja.

Perlu diketahui, hari ke-9 Dzulhijjah disebut puasa Arafah karena saat itu bertepatan dengan jemaah haji yang wukuf di Arafah.

Tahukah Anda, puasa Arafah pada hari ke-9 Dzulhijjah ini sangat dianjurkan karena keutamaannya adalah Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa-dosa di masa lalu dan yang akan datang.

Baca Juga: Batal Kembali ke Manchester United, Andreas Pereira Justru Menyebrang ke Klub Liga Inggris Lain 

Disebutkan dosa yang akan datang artinya jika seseorang itu berusaha menjauhi dosa-dosa besar yang dimurkai Allah SWT.

Dosa kecil itu seperti melihat aurat yang bukan mahramnya, maka hal itu terampuni karena puasa Arafah.

Pernyataannya, bagaimana jika seseorang masih memiliki hutang puasa Ramadhan? Apakah boleh puasa sunnah Arafah atau tunaikan dulu hutang tersebut?

Menurut ulama Buya Yahya, sebaiknya selesaikan hutang puasa terdahulu sebelum berpuasa sunnah Arrafah.

Baca Juga: Kasus Paidi, Hari Ini Sejumlah Massa Gelar Tuntutan di Depan Pengadilan Tinggi Tanjungkarang Lampung

"Jika meninggalkan puasa Ramadhan karena ‘bandel’, maka wajib segera diqadha," kata Buya Yahya dikutip LingkarMadiun.com dari YouTube Al-Bahjah TV.

Lebih lanjut, Buya Yahya menerangkan jika meninggalkan puasa Ramadhan karena udzur seperti haid, sakit parah, maka hutang puasanya harus segera dibayar.

Meski begitu ada perbedaan pendapat dari mahzab Syafi’i dan mahzab Hanafi.

Mahzab Syafi’i membolehkan puasa sunnah dan puasa wajibnya ditunda. Sedangkan mahzab Hanafi tidak diperbolehkan puasa sunnah sebelum membayar hutang puasa wajib.

Baca Juga: Tes IQ Ilusi Optik: Temukan 7 Orang dan Seekor Kucing, Berikut 3 Arti Kepribadian Anda, Level IQ Tinggi?

"(Mahzab Syafi’i) Jadi, anda boleh puasa sunnah tanpa membayar hutang terlebih dahulu atau membayar nadzar," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan boleh puasa sunnah Arafah meski belum membayar hutang puasa wajib, dengan catatan meninggalkan puasa bukan karena disengaja.

"Hanya yang lebih baik bayar hutang terlebih dahulu, karena membayar hutang puasa wajib pahalanya lebih besar, maka dahulukan hutangmu," tuturnya melanjutkan.***

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x