LINGKAR MADIUN- Dalam kehidupan, manusia cenderung merasa takut dan cemas ketika menghadapi suatu ujian. Bahkan dengan apa yang belum terjadi pada kita. Entah itu tentang masa depan, pendidikan, karir, kesehatan ataupun sesuatu kecil seperti ujian sekolah besok.
Khawatir atau takut dalam bahasa Arab adalah khauf, yakni rasa takut terhadap siksa atau hal yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan atau dosa yang telah diperbuat.
Rasa takut dan cemas memanglah sifat yang manusiawi dan pasti dimiliki setiap insan. Supaya kita mampu memproteksi diri serta menjauhi dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Misalnya takut mencuri karena berdosa, takut makan makanan yang haram, takut berbuat maksiat. Ini baru takut yang dibolehkan agama.
Tapi konteksnya sudah beda, jika kekhawatiran tersebut mengarah terhadap sebuah takdir. Yang sekali lagi kita belum mengetahuinya karena belum terjadi, walaupun sudah tertulis di Lauhul Mahfudz .
Baca Juga: Hakikat Bersyukur dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca Juga: Inilah Teks Khutbah Jumat Tema Kewajiban Berusaha Menghindari Wabah Virus Corona
Hai, tunggu jangan takut ! kita kan punya Allah. Tetap jalankan saja tugas kita sebagai khalifah di bumi. Bertanggungjawab atas amanah yang diberikan pada kita dan menghindari perbuatan yang keji. Lalu serahkan semuanya pada Allah SWT.
Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 175,