LINGKAR MADIUN- Sebagai manusia, menjaga amal supaya tidak dibatalkan Allah SWT tentu menjadi ikhtiar bagi kita semua.
Nah, dalam kesempatan hari Jumat kali ini, tema khutbah Jumat menjaga amal supaya tidak dibatalkan Allah SWT sangat penting untuk disimak karena setiap umat Muslim pasti beramal.
Pertanyaannya adalah, apakah amalan tersebut diterima di sisi Allah, atau justru menjadi dosa di sisi-Nya?
Khutbah I
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Ummatal Islam,
Kita hidup di dunia, Allah perintahkan untuk banyak beramal shalih. Karena sesungguhnya itulah perbekalan menuju kehidupan akhirat kita. Tidak ada perbekalan yang terbaik dalam kehidupan dunia dari amalan shalih dan ketaqwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Kita masuk surga bukan karena banyaknya ilmu kita, akan tetapi kita masuk surga karena amalan shalih kita. Allah Ta’ala berfirman:
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan oleh amalan-amalan kalian.” (QS. An-Nahl[16]: 32)
Walaupun tentunya amal tanpa ilmu pun tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya amalan shalih adalah perbekalan terbaik yang kita bawa menuju kuburan. Karena seseorang di alam kubur, keselamatannya adalah ditentukan oleh amal shalihnya. Amal berupa keimanan dan ketaqwaannya, amal berupa amalan anggota badannya ataupun lisannya, dan yang terpenting adalah hatinya.