Network
LingkarMadiun.com - Niat puasa qadha ramadhan lengkap dengan terjemahannya ada disini. Kewajiban mengganti puasa karena uzur menjadi kewajiban.
Mengqadha atau mengganti puasa Ramadhan menjadi kewajiban muslim yang telah meninggalkan puasa Ramadhan dengan uzur tertentu, terutama bagi wanita yang mengalami menstruasi pada bulan Ramadhan.
Dari buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi telah dijelaskan bahwa mengqadha puasa Ramadhan tidak harus dilakukan secara sekaligus.
Artinya termasuk kewajiban yang bisa dilakukan kapan saja.
Meskipun demikian, jika menunda puasa Ramadhan hingga datangnya bulan Ramadhan lagi, maka harus menunaikan ibadah puasa Ramadhan terlebih dahulu.
Kemudian mengganti puasa yang sudah ditinggalkan pada bulan berikutnya dan membayar fidyah sebanyak hari yang ditinggalkan, besaran fidyah per hari adalah satu lumpur makanan.
Lalu apakah boleh mengerjakan puasa syawal dahulu lalu puasa qadha?
Buku Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi karya Agus Arifin ada pendapat mengenai hukum mendahulukan puasa enam hari bulan Syawal dari puasa Qadha Ramadhan.
Pendapat tersebut menyatakan tidak boleh mendahulukan puasa Syawal sebelum mengqadha puasa atau membayar utang puasa Ramadhan, karena sama saja mendahulukan sunnah daripada yang wajib.
“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib hingga Aku mencintainya.” (HR.Bukhari no.6502).
Baca Juga: Baca Doa Ini di Malam Tahun Baru 2024, Mohon Agar Diberi Rezeki, Kesehatan, dan Kelancaran Urusan
Sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Suy Channel, berikut niat Puasa Qadha Ramadhan beserta terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu soumaghadin 'an qadha'i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala."***
