LINGKAR MADIUN - Lombok Nusa Tenggara Barat tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya.
Di pulau seluas 4.725 kilometer persegi itu juga tersimpan kekayaan tradisi yang menawan. Salah satunya adalah kain Sesek yang merupakan kain khas Sasak, suku asli dari pulau terbesar di Nusa Tenggara Barat.
Kain Sesek telah digunakan sejak ratusan tahun lalu oleh suku Sasak. Kain Sesek merupakan sejenis songket seperti halnya yang terdapat di Sumatra.
Biasanya dipakai sebagai baju adat atau hiasan seperti selendang dan penutup kepala.
Baca Juga: Tingkat Recovery Rate Capai 91 Persen, 9 Kecamatan di Gresik Mulai Memasuki Zona Hijau
Baca Juga: Moderna Kembangkan Vaksin 94,5 Persen Efektif Cegah COVID-19, Ungguli Pfizer
Kata Sesek dalam bahasa Sasak berarti menenun karena dilakukan dengan menjalin benang satu demi satu (sak sak).
Benang yang sudah dijalin kemudian dipadatkan hingga berbentuk layaknya selembar kain dengan cara ditenun memakai alat tenun berbahan kayu yang sepintas seperti dipukul-pukul dan menghasilkan suara khas "tak tak".
Nyaris seluruh tahapan pembuatan kain Sesek masih menggunakan peralatan tradisional dengan bahan baku yang masih alami.