Kapolres Subang AKBP Sumarni menduga bahwa pelaku pembunuhan sudah mengetahui seluk beluk rumah dan keseharian korban. Hal ini dibuktikan bahwa tidak ada kerusakan atau bekas congkelan pada pintu maupun jendela kediaman korban.
Polisi mengatakan bahwa ini bukanlah pencurian, lantaran tidak ada barang hilang di rumah itu. Meski begitu, dari hasil penelusuran, ternyata ponsel Amalia Mustika Ratu hilang dan diduga dibawa pelaku. Sampai sekarang keberadaan ponsel tersebut masih menjadi misteri.
Petunjuk hasil otopsi
Berdasarkan hasil otopsi, kedua korban mengalami patah tulang di bagian tengkorak dan memar yang diduga akibat pukulan benda tumpul, yakni papan penggilasan cucian yang ditemukan terdapat bercak darah.
Selain itu, korban Tuti mengalami luka robek di bagian bibir. Polisi menduga bahwa korban Tuti tidak melawan saat penyerangan. "Sepertinya pada saat korban dipukul, korban bernama Tuti sedang tertidur, karena tidak ada perlawanan dari korban," ujar Sumarni.
Lain halnya dengan Amalia yang diduga melakukan perlawanan saat pelaku menyerang.
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," ujar Sumarni.
Temuan lainnya, adanya bekas tanah di tubuh korban Amalia. Polisi menduga bahwa korban dieksekusi di kamar, lalu dibawa ke kamar mandi untuk dibersihkan, lalu diseret dan ditumpuk di bagasi mobil Alphard.