LINGKAR MADIUN - Kegemilangan Presiden Soekarno yang dicintai masyarakat Indonesia, ternyata berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Bahkan Presiden Soekarno disinyalir masuk ke dalam target pembunuhan CIA.
Fakta tersebut terungkap berdasarkan laporan Komisi Rockefeller yang menyelidiki kegiatan domestik CIA yang kemudian dihapus atas perintah administrasi Ford dan tidak pernah dipublikasikan sampai tahun 2016.
Richard M. Bissell selaku Wakil Direktur Rencana CIA juga bersaksi bahwa ada diskusi tentang kemungkinan upaya pembunuhan Soekarno.
Hal tersebut terjadi karena Presiden Soekarno dianggap terlalu berbahaya, dan bisa mengganggu dominasi Amerika Serikat di Asia Tenggara.
Kedekatan Presiden Soekarno dengan Uni Soviet, membuat Amerika Serikat merasa perlu ambil bagian untuk melakukan intervensi terhadap Indonesia.
Presiden Soekarno pada waktu itu masih menjadi target pembunuhan, namun dinyatakan belum sampai pada tindakan perencanaan oleh CIA.