LINGKAR MADIUN - Kasus pemerkosaan yang dilakukan guru pesantren cabul di Bandung bernama Herry Wirawan (36) pada belasan santriwati meninggalkan trauma mendalam bagi para korban.
Hal tersebut dilontarkan salah satu anggota keluarga korban santriwati kelakuan bejat Herry Wirawan ini.
Salah satu korban, yang tinggal di salah satu Desa di Kabupaten Garut, diketahui sangat terpuruk dan tak bisa melupakan kejadian yang menimpanya sejak 2016 tersebut.
Keluarga melaporkan bahwa perilaku korban belakangan ini menunjukkan tanda trauma yang sangat berat.
“Traumanya berat. Kalau ingat dia suka nangis tiba-tiba, histeris,” kata seorang anggota keluarga dari korban pemerkosaan tersebut.
Pendampingan untuk para korban pemerkosaan Herry Wirawan, masih terus berjalan.
Bahkan sebelum kasus ini mencuat dan kemudian viral di sosial media, para korban telah mendapat pendampingan dari pemerintah, baik dari pemerintah Kabupaten Garut, provinsi, hingga pemerintah pusat.