Kasus Klitih Semakin Merajalela di Yogyakarta, Begini Asal-usulnya, Beda Arti dengan Aksi Begal

- 12 April 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi Klitih, aksi kejahatan di Yogyakarta.
Ilustrasi Klitih, aksi kejahatan di Yogyakarta. /Pixabay/Republica

Yang berarti bahwa sebuah kegiatan diluar rumah untuk melakukan aktivitas saat waktu luang.

Klitih berawal dari hobi bermain teka-teki silang, TTS atau beragam kegiatan lainnya seperti menjahit, itu tentu saja sebuah hal yang positif.

Baca Juga: Kabar Baik! Dinas Peternakan Kabupaten Magetan Beri Kuota Inseminasi Gratis bagi Para Peternak Sapi 

Lalu semua berubah 180 derajat, klitih sekarang dikenal sebagai aksi kekerasan jalanan.

Biasanya tindakan klitih ini dilakukan para pemuda, namun perlu digaris bawahi bahwasanya klitih dan begal adalah tindakan kekerasan yang berbeda.

Klitih adalah tindakan yang bermotif hanya untuk melukai korban, lalu begal adalah merampas harta korban yang disertai dengan tindak kekerasan.

Baca Juga: Kabar Baik! Dinas Peternakan Kabupaten Magetan Beri Kuota Inseminasi Gratis bagi Para Peternak Sapi 

Fenoma klitih ini berawal dari tawuran tingkat pelajar pada era-1990an. Setelah zaman orde baru muncul, dimana kala itu pemerintah mulai tegas memberikan peraturan larangan tawuran.

Sejak itulah para pelajar selalu berkeliling kota dan mencari musuh untuk melakukan aksi klitihnya. Aksi ini dikuatkan dengan para pelaku klitih yang pernah ikut terlibat.

Maka dari itu Pemerintah mengatur hukuman yang akan diterima oleh pelaku tindakan klitih seperti berikut.  

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x