LINGKAR MADIUN - Jahe adalah tanaman berbunga, asli Tiongkok. Nama ilmiahnya adalah Zingiber officinal dan merupakan anggota keluarga Zingiberaceae.
Ini sangat tinggi nutrisi dan senyawa bioaktif dan dengan demikian memiliki efek menguntungkan pada seluruh tubuh, dan dapat digunakan baik dalam memasak dan pengobatan.
Baca Juga: V BTS Pernah Jadi Korban Intimidasi Setelah Skandal Bullying di Sekolah Menyeret Sederet Artis Korea
Tapi ternyata, terlepas dari kenyataan bahwa jahe berguna dalam kasus masalah dan kondisi kesehatan yang tak terhitung jumlahnya, jahe tidak dianjurkan dalam kasus-kasus berikut:
1. Gangguan darah
Akar ini meningkatkan aliran darah dan menstimulasi sirkulasi, sehingga bermanfaat dalam kasus obesitas, diabetes, penyakit Raynaud atau penyakit arteri perifer, tetapi harus dihindari oleh orang yang menderita hemofilia.
Ini adalah kelainan genetik di mana kemampuan pembekuan darah berkurang, yang berarti bahwa luka pendarahan kecil pun dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, jahe dapat menetralkan efek obat yang digunakan dalam kasus ini dan dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan pendarahan yang mematikan.
2. Pengguna Jenis obat tertentu
Orang yang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi atau diabetes termasuk dalam kelompok risiko khusus karena jahe dapat mengubah efeknya pada tubuh.
3. Orang yang kurus
Jika Anda perlu menambah berat badan, Anda tidak boleh mengonsumsi jahe atau mengonsumsi suplemen berbasis jahe karena akar ini memiliki serat yang tinggi dan meningkatkan pH lambung serta merangsang enzim pencernaan.
Baca Juga: 7 Faktor Kerentanan Suatu Populasi Terpapar COVID-19, Salah Satunya Akses yang Rendah Air Bersih
4. Kehamilan
Jahe kaya akan stimulan yang mendukung kesehatan otot dan membantu pencernaan. Namun, penggunaannya selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi prematur dan persalinan prematur.***