LINGKAR MADIUN - Kedutan mata merupakan kedipan atau kejang yang berulang dan tidak terkendali pada kelopak mata, biasanya pada kelopak mata atas.
Ini biasanya terjadi ketika Anda merasakan ada beberapa gerakan tidak disengaja setiap beberapa detik atau selama beberapa menit.
Mereka mengklaim bahwa hal itu biasanya terjadi karena stres dan kelelahan atau jumlah kafein, tembakau, dan alkohol yang berlebihan.
Mereka juga mengatakan bahwa kedutan mata juga dapat dikaitkan dengan mata kering, ketegangan mata yang berlebihan, alergi, atau iritasi pada permukaan mata atau selaput.
Dan terkadang hal itu dapat terjadi tanpa alasan, tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya dan biasanya hilang hanya dalam beberapa menit dengan sendirinya.
Baca Juga: BMKG: Jatim Waspada Banjir Akibat Hujan Lebat pada 1-2 Maret 2021, Simak Penjelasannya Disini
Namun, Anda juga harus berhati-hati, karena ada beberapa kasus di mana mata berkedut bisa menjadi gejala gangguan neurologis yang lebih parah, seperti blepharospasm kelopak mata berkedip atau kejang abnormal atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS), lebih umumnya dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig.
Anda harus tahu bahwa blepharospasm berkembang pada pertengahan hingga akhir masa dewasa dan ada sekitar 2000 kasus setiap tahun di AS saja
Ini adalah kondisi yang lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Jika kondisi berlanjut, Anda mungkin merasa sangat sensitif terhadap cahaya, penglihatan Anda mungkin kabur dan seluruh wajah Anda mungkin mulai berkedut
Baca Juga: Waspada Curah Hujan di Wilayah Indonesia, Beberapa Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Hujan Lebat
Dalam kasus yang parah, kejang mungkin menjadi begitu kuat hingga menutup kelopak mata Anda selama beberapa jam
Jika kedutan Anda berlangsung selama beberapa menit dan Anda tidak sering mengalaminya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.***