Kaya Asam Lemak Omega 3, Makanan Laut yang Dibudidayakan di Asia Penuh Dengan Kotoran Babi dan Antibiotik

22 Maret 2021, 17:00 WIB
Kaya Asam Lemak Omega 3, Makanan Laut yang Dibudidayakan di Asia Penuh Dengan Kotoran Babi dan Antibiotik /Eduardo Soares

LINGKAR MADIUN - Udang mengandung lemak dalam jumlah rendah dan protein dalam jumlah tinggi, sekitar 75 gram protein untuk setiap 1 gram lemak. Anda juga harus tahu bahwa udang kaya akan vitamin D, B12 dan asam lemak Omega 3, yang memberi tubuh banyak manfaat kesehatan.

Udang alami yang tidak tercemar adalah makanan kesehatan yang luar biasa. Tahukah Anda bahwa Vietnam adalah salah satu importir udang terbesar ke Amerika Serikat, mengirimkan sekitar 100 juta pon udang per tahun, membuat hampir 8% dari semua udang yang dikonsumsi oleh orang Amerika?

Permintaan udang di Amerika Serikat telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Inilah hal yang buruk dan telah menyebabkan peningkatan persaingan di pasar udang dan makanan laut, dan pada akhirnya menyebabkan banyak petambak udang harus mengambil jalan pintas di departemen kesehatan dan keselamatan untuk bersaing dengan pesaing.

Baca Juga: 3 Macam Sisa Makanan Yang Tidak Seharusnya Anda Makan Lagi, Bisa Jadi Mengandung Spora Bakteri Berbahaya

Baca Juga: Raffi Ahmad Adu Mulut Bahas Mantan Dengan Nagita Slavina di Depan Umum, Kondisi Mulut Penuh Darah Jadi Sorotan

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa beberapa petambak udang Vietnam membekukan udang mereka yang siap diekspor ke AS dalam air yang bahkan dianggap tidak aman untuk diminum.

Ahli mikrobiologi terkenal Mansour Samadpour, yang mengkhususkan diri dalam pengujian air yang digunakan untuk budidaya kerang, mengklaim bahwa penggunaan air ini berkontribusi pada penyebaran bakteri dan penyakit berbahaya.

Namun, kebenaran yang nyata dan buruk adalah bahwa udang bukanlah satu-satunya makanan yang diangkat berdasarkan peraturan kesehatan yang teduh di Asia. Sebuah peternakan ikan nila di Yangjiang, Cina melengkapi pakan ikannya dengan kotoran dari babi dan angsa.

Baca Juga: Hasil Undian Semifinal Piala FA: Manchester City Menjamu Chelsea, Leicester City Bertemu Southampton

Baca Juga: Inilah 10 Perkara Misteri yang Hanya Allah SWT Tahu Serta Bisa Terjadi Kapan Saja! Simak Biar Tak Penasaran

Michael Doyle, direktur Pusat Keamanan Pangan Universitas Georgia, mengatakan bahwa hal ini secara langsung menyebabkan pertumbuhan banyak penyakit bakteri terkenal.

Doyle mengatakan bahwa kotoran yang digunakan orang China untuk memberi makan ikan sering kali terkontaminasi mikroba seperti salmonella.

Michael Doyle mengatakan bahwa bukan rahasia lagi bahwa makanan laut hasil budidaya lebih buruk bagi Anda daripada makanan laut hasil tangkapan liar. Semua orang tahu bahwa ikan budidaya dan kerang dipompa penuh dengan antibiotik berbahaya, yang kemudian kita konsumsi bersama dengan makanan laut.

Baca Juga: 3 Macam Sisa Makanan Yang Tidak Seharusnya Anda Makan Lagi, Bisa Jadi Mengandung Spora Bakteri Berbahaya

Baca Juga: Raffi Ahmad Adu Mulut Bahas Mantan Dengan Nagita Slavina di Depan Umum, Kondisi Mulut Penuh Darah Jadi Sorotan

Namun, sebuah studi baru yang dirilis oleh Consumer Report menemukan bahwa udang yang dibudidayakan mengandung bakteri berbahaya dengan tingkat yang lebih tinggi bersama dengan antibiotik, memberi kami alasan baru untuk menghindari makanan laut hasil budidaya.

Dua alasan paling penting, mengapa seafood yang dibudidayakan buruk bagi kita karena mengandung antibiotik dan bakteri tingkat tinggi. Namun, tidaklah mengherankan bila Anda mempertimbangkan kondisi tempat hewan-hewan ini dibesarkan.

Selain diberi makan kotoran hewan yang sarat bakteri, mereka juga dijejalkan ke dalam ruang sempit sepanjang hidup mereka, berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit ke seluruh populasi.

Baca Juga: Inilah 5 Makanan Terbaik untuk Penderita Tekanan Darah Rendah yang Wajib Dikonsumsi Menurut Para Ahli

Baca Juga: Jika Anda Memiliki Jari Manis yang Lebih Panjang dari Jari Telunjuk, Maka Inilah Artinya Terkait Karir Anda

Anda juga harus tahu bahwa penelitian terbaru menemukan bahwa 60% dari 342 sampel udang beku mengandung salmonella, vibrio, listeria, atau e.coli. Bersamaan dengan tes positif untuk penyakit ini, mereka juga memiliki jejak antibiotik oxytetracycline, enrofloxacin, dan sulfa.

Para ahli medis mengingatkan kita harus sangat berhati-hati, karena lebih dari 94% udang yang diimpor ke AS berasal dari negara-negara Asia seperti Thailand, Vietnam, Indonesia dan India.

Kondisi budidaya udang yang padat dan tercemar di negara-negara ini umumnya mengarah pada penyebaran penyakit dan penggunaan antibiotik yang berlebihan untuk mencoba dan memerangi penyakit ini.

Baca Juga: 3 Macam Sisa Makanan Yang Tidak Seharusnya Anda Makan Lagi, Bisa Jadi Mengandung Spora Bakteri Berbahaya

Baca Juga: Raffi Ahmad Adu Mulut Bahas Mantan Dengan Nagita Slavina di Depan Umum, Kondisi Mulut Penuh Darah Jadi Sorotan

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Consumer Report, telah menemukan bahwa udang mentah hasil tangkapan liar dari Amerika Serikat dan Argentina memiliki tingkat bakteri terendah dari semua sampel yang mereka uji.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks

Tags

Terkini

Terpopuler