LINGKAR MADIUN- Dimanapun kamu berada, tubuh kamu akan memberi sinyal kapan kamu perlu ke kamar mandi untuk buang air kecil dengan segera.
Menurut John Hopkins Medicine, kehilangan urin atau inkontinensia urin yang tidak sengaja cenderung dialami wanita berusia di atas 50 tahun.
Seiring dengan kecelakaan, inkontinensia urin didefinisikan sebagai hilangnya kontrol kandung kemih yang menyebabkan seseorang buang air kecil terlalu sering.
Baca Juga: 4 Sodiak Ini Punya Kharisma Magnetis, Bisa Menyedot Perhatian, Bikin Siapapun Tersenyum Meringis
Para dokter dan peneliti mengatakan bahwa keinginan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan tiba-tiba bisa menjadi penyebab kekhawatiran.
Mirip dengan inkontinensia urin, kandung kemih yang terlalu aktif (OAB) adalah bentuk lain dari ketidakmampuan untuk mengontrol kandung kemih kamu.
Seiring dengan sering buang air kecil, kandung kemih yang terlalu aktif dapat dikaitkan dengan banyak gejala lainnya.
Baca Juga: 4 Sodiak Ini Punya Kharisma Magnetis, Bisa Menyedot Perhatian, Bikin Siapapun Tersenyum Meringis
Menurut Mayo Clinic, gejala gangguan kandung kemih termasuk bangun lebih dari dua kali semalam untuk buang air kecil, kehilangan urin yang tidak disengaja, dan kesulitan mengendalikan keinginan kamu untuk buang air kecil.
OAB dapat berdampak besar pada kebiasaan sehari-hari kamu, termasuk bagaimana kamu beraktivitas dalam lingkungan sosial.
Jika kamu memiliki OAB, ada banyak pilihan pengobatan yang tersedia, tergantung pada orangnya. Beberapa bisa sesederhana intervensi perilaku, yang meliputi latihan otot dasar panggul dan menjadwalkan perjalanan kamu ke kamar mandi.
Baca Juga: 4 Sodiak Ini Punya Kharisma Magnetis, Bisa Menyedot Perhatian, Bikin Siapapun Tersenyum Meringis
Sebagaimana dilansir Lingkar Madiun dari Best Life Online pada 6 Maret 2022, ada obat-obatan untuk membantu mengendurkan kandung kemih, dan prosedur (seperti suntikan) untuk mengobati inkontinensia urgensi yang parah.***