LingkarMadiun.com – Celengan merupakan indentik dengan kebudayaan menabung yang dilakukan oleh masyarakat.
Kebanyakan, dilakukan oleh anak-anak. Sebab, dengan celengan bervariasi dapat mengundang anak untuk terus menabung.
Dalam celengan ternyata menyimpan sebuah cerita yang sangat unik. Dibalik keunikannya tersebut ternyata celengan memiliki sejarah begitu panjang.
Baca Juga: 9 Tokoh Penting di Balik Kemerdekaan Republik Indonesia, Salah Satunya dari Jepang
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi, celengan ternyata merupakan budaya sejak jaman Kerajaan Majapahit.
Tidak disangka, budaya ini sudah pernah dilakukan di era Kerajaan Majapahit berkuasa.
Asal kata celengan berasal dari bahasa Jawa yakni babi hutan. Baru dikenalkan oleh masyarakat Jawa pada masa kemudian karena bahasa Jawa Kuno hanya mengenal kata celeng saja.
Baca Juga: 9 Tips Bisa untuk Diet Permanen, Nomor 9 Sering Dilupakan
Celengan diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit pada abad ke-14 silam. Digunakan untuk menyimpan uang yang terbuat dari tanah liat.
Pembuatan ini kemudian berkembang antara abad ke-13 hingga abad ke-15 di Trowulan yakni Ibukota Majapahit.
Celengan merupakan gambaran kehidupan pada masa itu. Menunjukan tradisi menabung telah berlangsung pada masa Majapahit berkuasa.
Baca Juga: Terungkap Peran Kekasih Bharada E Runtuhkan Kekaisaran Ferdy Sambo, Ini Sosoknya
Ditemukan celengan pecah pada bagian dasar terdapat uang logam Cina dan berberapa mata uang kepeng disekitar.
Jenis uang logam yang terkenal paling banyak ditemukan di dinasti Song abad X-XIII ada pula mata uang dari dinasti Tang, Ming, Qing ditemukan dengan berbagai bentuk.
Kebanyakan berbentuk hewan seperti babi, domba, kura-kura, kuda hingga gajah.
Baca Juga: Pentingnya Sarapan! 6 Dampak Negatif Ini Akan Terjadi pada Kesehatan jika Anda Mengabaikannya
Bentunya bulat,tabung, guci dan kotak, bahkan ada berbentuk manusia. Kemudian pula terdapat lubang untuk memasukan mata uang yang terletak dibagian atas pada pusat lingkaran.
Celengan pada abad ke-14 sangat langka, mengingat metode yang dipakai untuk mengambil uang setelah ditabung adalah dengan memecahkannya.
Terdapat salah satu celengan dari jaman Majapahit yang ditempatkan di Museum Nasional Indonesia. Saat ditemukan kondisinya hancur dab perlu revisi ulang.***