LingkarMadiun.com – Gempa berkekuatan 5,6 SR yang menguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 lalu, menyisakan duka mendalam bagi Indonesia.
Menurut laporan BPBD cianjur dalam akun Instagram @bpbd_cianjur pada 24 November 2022,korban meninggal mencapai 272 jiwa, 39 jiwa dalam pencarian, 2.046 jiwa luka-luka dan 62.545 jiwa mengungsi.
Gempa bumi sendiri sebenarnya, sering terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh jalur pertempuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Baca Juga: Cek Fakta: Newscastle dan Cristiano Ronaldo Menjalin Kesepakatan? Simak Faktanya Disini
Hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu daerah rawan gempa.
Selain Indonesia ada juga negara lain yang menjadi daerah rawan gempa, yakni Jepang.
Jepang juga sering diguncang gempa, akan tetapi yang membedakan adalah dampak yang ditimbulkan akibat gempa.
Baca Juga: Cek Fakta: Newscastle dan Cristiano Ronaldo Menjalin Kesepakatan? Simak Faktanya Disini
Jika di Indonesia, gempa sering kali menimbukan kerusakan berat hingga korban jiwa, tidak begitu dengan Jepang.
Meskipun gempa yang terjadi cukup berat, namun dampak yang ditimbulkan akibat gempa di Jepang relatif ringan.
Hal ini karena, seluruh bangunan di Jepang didesain sesuai dengan aturan pemerintah di sana.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Kalian Belum Ada yang Tahu?
Rumah-rumah di Jepang di bangun dengan desain rumah tahan gempa, maka tak heran jika rumah di Jepang mengalami kerusakan ringan saat terjadi gempa.
Rumah tahan gempa adalah rumah bisa merepon gempa dengan sikap bertahan dari reruntuhan dan bersifat fleksibel untuk meredam getaran gempa.
Karena kerusakan yang ditimbulkan relatif ringan, mungkin tidak ada salahnya jika Indonesia mulai menerapkan rumah tahan gempa sebagai hunian.
Baca Juga: Gita Savitri Trending di Twitter Gara-gara Sebut Qatar Homophobia, Netizen Ngaku Dibikin Gedek
Dilansir LingkarMadiun.com dari laman DPU Kulon Progo, berikut manfaat membangun rumah tahan gempa, diantaranya:
- Ketika terjadi tidak terjadi gempa bumi penghuni akan merasa aman dan nyaman tinggal di dalamnya
- Ketika terjadi gempa bumi walaupun rumah mengalami kerusakan, diharapkan tidak terjadi korban jiwa pada penghuninya
- Aset yang berada didalam rumah, baik yang digunakan untuk kepentingan pribadi maupun usaha relatif aman atau hanya akan mengalami kerusakan ringan saat terjadi gempa.
- Rumah masih dapat diperbaiki dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan biaya yang relatif ringan apabila terjadi kerusakan setelah gempa bumi sedang maupun berat.***