Ternyata Ini Bahaya Fogging Nyamuk Bagi Kesehatan

21 Oktober 2020, 14:09 WIB
Fogging di Cimindi Raya.* /RIRIN NUR FEBRIANI/PR/

LINGKAR MADIUN- Fogging adalah cara yang biasa dilakukan sebagai upaya mencegah penyakit demam berdarah atau malaria dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk.

Fogging umumnya menggunakan racun insektisida jenis piretroid sintetis. Zat kimia ini juga terkandung dalam semprotan anti nyamuk yang banyak dijual di pasaran.

Namun, berbeda dengan produk pembasmi nyamuk rumahan, asap fogging biasanya tidak menimbulkan bau yang menyengat.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Baca Juga: Berikut Katalog Promo JSM Super Hemat Indomaret Periode 21-27 Oktober 2020, Segera Belanja!

Meski begitu, fogging ternyata juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan jika asap yang terhirup dalam jumlah yang besar.

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul jika seseorang terpapar asap fogging dalam jumlah besar:

  1. Mata perih dan berair
  2. Batuk-batuk
  3. Sulit bernapas
  4. Sakit kepala
  5. Iritasi kulit
  6. Lemas

Baca Juga: Tayang Akhir Tahun, Gong Yoo dan Park Bo Gum Comeback dalam Film Seo Bok

Baca Juga: Malam Ini Diprediksi Puncak Fenomena Langit Hujan Meteor Orionid, Simak Ulasan Berikut Ini

Selain itu, dampak negatif fogging juga bisa dialami jika cairan racun mengenai kulit atau tidak sengaja tertelan.

Tak hanya beberapa gejala di atas, paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala, yaitu:

  1. Gangguan penglihatan
  2. Keringat berlebih
  3. Produksi air liur berlebih
  4. Muntah
  5. Sesak napas
  6. Sakit perut
  7. Detak jantung dan tekanan darah menurun

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Dul Jaelani Kepincut Pacari Tissa Biani

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Pekerja Belum Menerima BSU, Segera Cek Disini

Untuk kondisi yang cukup parah, keracunan insektisida dapat menyebabkan penderitanya kejang hingga kehilangan kesadaran.

Kondisi ini tergolong berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: AloDokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler