LINGKAR MADIUN - Ubi jalar (Ipomoea Batatas) adalah salah satu tanaman herbal yang tumbuh menjalar didalam tanah dan menghasilkan umbi. Dari tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi di Indonesia.
Pada tahun 1968, Indonesia merupakan Negara penghasil ubi jalar nomor empat terbesar di dunia karena berbagai daerah menanam ubi jalar. Bahwa ubi jalar salah satu palawija yang potensial dikembangkan untuk penganekaragaman konsumsi pangan dan merupakan jenis umbi yang relative tahan disimpan, semakin lama disimpan rasanya bertambah manis.
Baca Juga: Jelang Barcelona vs Joventus, Simak Statistik Pemain Mega Bintang Ronaldo vs Messi
Kandungan Gizi Pada Ubi Jalar
Sifat kimiawi dan efek farmakologis ubi jalar manis, dingin, astringent. Ubi jalar memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya vitamin, dan mineral. Dalam seratus gram ubi jalar terkandung energi (123 kkal), protein (2,7 g), lemak (0.79 g), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49 mg), besi (4 mg), vitamin B-1 (0.09 mg), vitamin B-2 (0.32 mg), vitamin C (2-20 mg), dan air (68,5%).
Kandungan lemak dalam ubi jalar cukup rendah, Macam macam umbi berdasakan warna umbinya yaitu, ada ubi jalar warna ungu, oranye, kuning, dan putih. Keunggulan lain ubi jalar adalah warna dagingnya yang beraneka ragam menunjukkan komponen bioaktif serta rasanya. Daging umbi yang berwarna kuning, oranye hingga jingga menunjukkan adanya beta-karoten yang berfungsi sebagai vitamin A didalam tubuh manusia .
Ubi jalar mengandung 4 mg zat besi dalam 100 gram, sehingga penggunaan ubi jalar dapat dikonsumsi ibu hamil yaitu dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah, dapat mencegah dan mengobati anemia karena kaya akan zat besi.