Network
LINGKAR MADIUN- Rebahan mungkin menjadi salah satu kebiasaan kita selama pandemi Covid-19. Kita lebih cenderung banyak beraktivitas di dalam rumah dibandingkan diluar rumah.
Hal tersebut membuat aktivitas kita di luar rumah cenderung berkurang, tubuh menjadi kekurangan aktivitas fisik dan akan berdampak pada kesehatan.
Sebenarnya, perilaku kurang gerak (sedentary) sudah ada jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, dan jumlahnya diperkirakan semakin meningkat karena situasi karantina wilayah di berbagai negara termasuk Indonesia.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Jatim Sebut Kualitas Pendidikan Menurun Sejak Ada PJJ
Baca Juga: Hindari Terorisme, Polisi Periksa Gereja di Wonosari Demi Keamanan Perayaan Natal
Perilaku kurang gerak (sedentary) merupakan segala kegiatan di luar waktu tidur yang hanya memerlukan sedikit energi, misalnya duduk dan menonton televisi.
Sedentary tergolong aktivitas yang tergolong menghabiskan energi lebih sedikit dibandingkan dengan aktivitas ringan, seperti berdiri dan jalan kaki.
Perilaku kurang gerak (sedentary) ini akan menjadi kebiasaan atau gaya hidup setelah dilakukan selama enam jam atau lebih dalam durasi yang lama.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Jatim Sebut Kualitas Pendidikan Menurun Sejak Ada PJJ
