Baca Juga: Elsa Terancam! Nino Lakukan Tes DNA Reyna, Sinopsis IKATAN CINTA Senin, 28 Desember 2020
Walau demikian Delirium juga bisa menyerang anak muda. Ditemukannya delirium pada pasien Covid-19 usia muda menandakan adanya ensefalopati akibat gangguan pernafasan yang berat.
Selain bisa menyerang lansia dan anak muda, Deliriun juga berpotensi terjadi pada pasien-pasien yang mendapat obat-obatan psikotropika karena kondisi penyakit tertentu.
Dalam hal ini Fajar menekankan peran keluarga sangat penting untuk memberikan informasi tentang riwayat penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien kepada petugas medis saat pasien dirawat.
Baca Juga: 5 Tanda Pria Mengalami Kecemburuan: Salah Satunya Dia Marah Ketika Anda menginginkan Sendiri
Sementara itu terkait seberapa sering kemunculan kasus deliroum pada pasien covid-19, Fajar menjelaskan bahwa gangguan neurologis dapat terjadi pada sekitar 42.2 persen pasien Covid-19. Sementara manifestasi gangguan neurologis tersering pada pasien Covid-19 adalah nyeri otot (44.8 persen), nyeri kepala (37.7 persen), delirium (31.8 persen), dizziness (29,7 persen)..
Meski masih jarang ditemukan kasus Delirium, Fajar sangat menganjurkan orang-orang tetap waspada dan segera memeriksakan ke layanan kesehatan jika menemukan tanda-tanda delirium. Sebab Delirium berhubungan dengan kegagalan sistem multi-organ yang dapat membahayakan pasien bergejala berat covid-19.
“Delirium pada Covid-19 berhubungan dengan pemanjangan masa rawat inap (length of stay) hingga 3x lipat,”ucapnya. ***