4 Perubahan Sikap Anak Ketika Memasuki Masa Puber,Orang Tua Harus Tahu!

- 16 Januari 2021, 18:16 WIB
Ilustrasi Remaja.
Ilustrasi Remaja. /Pixabay

 

LINGKAR MADIUN - Masa pubertas merupakan masa transisi dalam siklus kehidupan manusia. Dikatakan transisi karena terjadi peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja atau ABG.

Pada fase puber tersebut biasanya akan muncul  beberapa perubahan ciri biologis-psikologis seorang anak. 

Sebagian anak akan mulai beradaptasi secara emosional dan menunjukkan cara berpikir ataupun sikap dimana ia merasa mulai beranjak dewasa. Hal ini normal dirasakan setiap orang.

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Senilai 1,9 Miliar untuk Korban Banjir Kalsel

Lalu bagaimana perubahan sikap yang biasa terjadi pada anak-anak pada masa puber? Berikut ini ulasan selengkapnya :

 

Sangat Pemalu

Seorang anak remaja akan lebih banyak menyadari fisik dan organ-organ tubuhnya. Ia mudah marah apabila ada seseorang yang masuk ke kamarnya dengan tiba-tiba ketika ia sedang mengganti pakaiannya.

Perasaan ini akan tumbuh, semakin matang, dan merupakan pokok ahlaknya suatu saat nanti. Seorang remaja harus belajar untuk menuntut haknya dengan baik dan ia tidak suka direndahkan sehingga tidak mengubahnya menjadi pengecut atau hina.

Sebagaimana ia juga akan merasa malu dengan bentuk fisiknya jika merasakan bahwa orang-orang memperhatikannya. Dan ketika ia bersama orang dewasa, ia akan serba salah dengan cara duduk dan posisi kedua tangannya.

Baca Juga: Gempa Susulan, Mensos Risma dan Rombongan Lari Berhamburan

 

Kurang Percaya Diri

Ketika keragu-raguan menguasai dirinya ia akan merasa bahwa dirinya kurang memiliki kemampuan dari sisi kepribadian sosial. Terkadang perasaan ini bersembunyi di balik sifat-sifat yang muncul bersama pembangkangan, kesombongan dan merasa bangga.

Pada hakikatnya ia sedang menolak segala kegiatan disebabkan rasa takutnya terhadap kelemahan atau menarik diri dari pekerjaan-pekerjaan yang merupakan titik kebanggaan dan mengundang bahaya.

Perhatian dengan Persoalan Biologisnya

Ia banyak melihat tubuh dan penampilannya di cermin, dan berusaha mendapatkan informasi-informasi tentang seksual yang membuatnya bergantung kepada sebagian sumber, seperti teman-teman, buku-buku murahan, film-film, atau teman-temannya yang berahlak buruk yang umumnya tidak belajar tentang permasalahan seksual.

Maka wajib bagi orangtua mendekati remaja usia pubertas, bersama-sama dengan anak untuk mencari ilaj (solusi). Apabila seorang anak remaja melewati kondisi yang ideal, ia akan melewati masa-masa remaja secara alami.

Baca Juga: Inilah 10 Tanda Kamu Akan Lebih Kaya dari Sebelumnya di Tahun 2021, Penasaran? Simak, Anda Wajib Tau

Impian Kesadaran

Inilah sarana utama memanfaatkan waktu pada seorang remaja. Biasanya ia akan melepaskan khayalan-khayalannya sehingga otomatis sebagian besar permasalahannya akan terurai. Dan impian-impian ini adalah sumber pengungkapan akan dorongan-dorongan seksual dan untuk menyenangkan jiwanya ketika sarananya sudah demikian kuat. Impian kesadaran selalu untuk kebaikan dirinya.

Setiap kali anak baligh menyatu dengan impian-impiannya ini, maka ia akan bertambah jauh dari realita, akan buruk adaptasi sosialnya, terbuang waktu dan tenaganya, dan rusaklah ibadah dan belajarnya. Kedua orangtua hendaknya segera menyelamatkan anak remajanya untuk berpikir dengan cara yang realistis, sampai ia bisa menyingkirkan dan mengungkapkannya.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x