Network
LINGKAR MADIUN – Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Tak hanya tersusun dari entitas biologis, manusia juga tak bisa lepas dari aspek rohani, sosial, kebudayaan, kepribadian, dan aspek-aspek lain yang mungkin belum ditemukan teori dan istilah penamaannya.
Penggunaan istilah “kepribadian” (personality) pada manusia, diambil dari bahasa latin “persona” yang berarti topeng atau kedok.
Penggunaan topeng ini kerap ditemukan pada drama-drama panggung. Sehingga dalam hal ini, topeng digunakan sebagai penggambaran perilaku, watak atau pribadi seseorang.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Atas dasar inilah, konsep awal dari pengertian personality adalah tingkah laku yang dilakukan seseorang di depan publik.
Tingkah laku ini merupakan kesan yang ingin ditampilkan seseorang di muka publik.
Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda, unik, dan mustahil dapat dijelaskan secara rinci satu per satu.
Hal ini terjadi karena setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda, baik itu pengalaman sosial, kerohanian, biologis, maupun pengalaman lainnya.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Kendati demikian, ada benang merah yang bisa ditarik untuk mengelompokkan kepribadian individu-individu ini.
Fungsi dari mempelajari pengelompokan kepribadian manusia ini, bukan untuk mengkotak-kotakkan dan menggeneralisir kepribadian manusia.
Semua kepribadian bersifat setara dan tidak saling mengungguli satu dengan yang lainnya.
Mempelajari kepribadian akan sangat membantu seseorang untuk mengenali dirinya.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Hal ini akan memberikan dampak positif, utamanya dapat membantu dalam menemukan hobby, cara belajar yang disukai, karir yang cocok, dan banyak lainnya.
Ada dua penggolongan utama tentang kepribadian:
1. Introvert
Introvert merupakan tipe kepribadian yang dalam pengisian energinya, cenderung tidak memerlukan bantuan sesuatu yang berada di luar dirinya.
Tipe kepribadian ini sangat lekat ditemukan pada mereka yang pendiam dan nampak tenang.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Namun, kepribadian ini tidak bisa disamakan dengan anti sosial. Sebab, para introvert masih sangat bisa diajak bersosialisasi. Sedangkan, anti sosial merupakan sebuah gangguan kepribadian.
Para introvert memang kerap ditemukan menghabiskan waktu sendirian, namun bukan berarti mereka enggan didekati.
Hanya saja, mereka memang menikmati dan menyukai waktu-waktu yang mereka habiskan dengan diri mereka sendiri.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Tidak ada yang salah dengan memiliki kepribadian introvert. Bagaimanapun, keberadaan introvert memberikan warna yang indah pada dunia.
2. Ekstrovert
Ekstrovert adalah tipe kepribadian yang membutuhkan sesuatu di luar dirinya untuk memulihkan kembali energinya.
Para ektrovert kerap menggunakan aktivitas yang melibatkan banyak orang untuk bersenang-senang.
Baca Juga: Pengamatan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Tercatat di Seismogram, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu
Tipe kepribadian ini kerap ditemukan pada mereka yang terlihat penuh semangat dan enerjik.
Namun, bukan berarti tipe kepribadian ini tidak bisa diajak untuk bersikap tenang dan serius.***
