Network
Lingkar Madiun- Virus Corona varian Delta dikabarkan 40 % lebih infeksius dari varian Alfa. Sehingga jika diakumulasikan, varian Delta100 kali lebih infeksius dari varian Alfa.
Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 harian dikarenakan varian Delta tersebut lebih infeksius dengan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
Spesialis Penyakit Dalam dr. Eric Daniel Tenda mengungkapkan, umumnya gejala awal dari infeksi Corona varian Delta mirip dengan gejala yang disebabkan varian Corona lainnya yakni demam, hilang selera makan, sesak napas, mual, batuk, nyeri sendi, dan beberapa di antaranya dilaporkan mengalami gangguan pencernaan dan kehilangan penciuman atau pengecap.
Baca Juga: Gianluigi Donnarumma Datang, Stok Penjaga Gawang di PSG Menumpuk
Namun, yang membedakan gejala varian Delta dengan varian sebelumnya adalah virus varian baru tersebut lebih banyak menyerang indra pendengaran. Gejala khusus varian Delta ditandai dengan:
1. Sakit kepala
2. Sakit di saluran pendengaran
3. telinga berdenging atau linu di bagian dalamnya
“Pada varian Corona Delta, sakit jadi lebih berat, kalau dia sesak napas akan lbih sesak, ada juga ditemukan gejala berupa sakit telinga,” ujar dr Eric.
