4 Kesalahan saat Membaca Bahasa Tubuh Seseorang, Hati-Hati Senyuman Palsu

- 14 Agustus 2021, 15:40 WIB
: Ilustrasi dua orang sedang berkomunikasi. 4 Kesalahan saat Membaca Bahasa Tubuh Seseorang, Hati-Hati Senyuman Palsu.
: Ilustrasi dua orang sedang berkomunikasi. 4 Kesalahan saat Membaca Bahasa Tubuh Seseorang, Hati-Hati Senyuman Palsu. /Pixabay/jamesoladujoye

LINGKAR MADIUN - Dalam berkomunikasi kita terbiasa membaca tubuh seseorang. Untuk melihat respon dan persepsi lawan bicara tentang kita.

Namun, sering kali terjadi kesalahan saat membaca tubuh seseorang. Mengingat tidak selamanya itu menunjukkan arti yang sebenarnya.

Sebab, bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal jauh lebih rumit dibanding komunikasi verbal. Banyak hal tersembunyi di baliknya.

Baca Juga: Gagal Ekspresikan Diri? Cobalah Terapi Musik Terbukti Bermanfaat Bagi Tubuh Hingga Kurangi Ketengangan Otot

Melansir Yourtango, berikut ini empat kesalahan utama yang bisa dilakukan saat membaca dan mengartikan bahasa tubuh seseorang.

1. Kesalahpahaman tentang Senyuman

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang, khususnya wanita, biasa menutupi ketidaknyamanan dengan senyuman.

Misalnya, wanita menjadi sasaran pelecehan seksual ringan dalam wawancara kerja. Tentu respon yang umum adalah memberikan senyum.

Baca Juga: Simbolisme Merpati: Makna Spiritual Melihat Merpati Menurut Orang AS

Senyuman itu merupakan tanda ketidaknyamanan dan bisa dibilang senyuman palsu. Karena wanita merasa kondisi tidak memungkinkannya untuk melakukan perlawanan.

Namun, masalahnya beberapa pria menafsirkan senyuman itu secara positif. Sebagai tanda terima dan bahkan dianggap menggoda.

Penelitian tentang ekspresi wajah telah membedakan antara senyuman sejati dan senyum palsu. Yakni kuncinya ada di mata.

Baca Juga: Preview Tottenham vs Manchester City: Lawan City, Spurs Belum Memutuskan Mainkan Harry Kane di Laga Perdana

2. Percaya Gelagat Umum Sebuah Kebohongan

Penelitian telah menunjukkan bahwa sangat sedikit orang yang dapat mendeteksi kebohongan. Kalaupun bisa itu sebuah kebetulan.

Membaca komunikasi nonverbal sangatlah rumit. Kebohongan biasanya merupakan interaksi yang rumit.

Karena salah membaca isyarat tubuh dan termakan anggapan tentang gelagat sebuah penipuan.

Baca Juga: Anang Hermansyah Undang Bambang Soesatyo, Benarkah Ada Amandemen UUD 1945 Presiden 3 Periode?

Dalam salah satu penelitian menemukan bahwa seseorang benar-benar lebih banyak terlibat kontak mata ketika berbohong daripada saat mengatakan kebenaran.

Mungkin karena sudah tahu anggapan umum tentang pembohong yang menghindari kontak mata. Sehingga kita pun termakan kebohongan dengan gelagat itu.

3. Menganggap Sentuhan adalah Kasih Sayang

Baca Juga: Preview Chelsea vs Crystal Palace: Eagles Tak Terkalahkan Di Pra Musim, Ziyech Absen Laga Perdana Liga Inggris

Umumnya menyuntuh orang lain merupakan tanda kasih sayang dan kepedulian. Tetapi sentuhan juga mengandung arti yang kompleks.

Studi tentang gender dan sentuhan menunjukkan bahwa terkadang pria menyentuh wanita sebagai tanda ingin menguasai.

Selain itu dalam beberapa penelitian lain ditemukan bahwa pelayan yang menyentuh pelanggan saat mengantarkan tagihan akan mendapat tip yang lebih besar.

Baca Juga: Penelitian Telah Uji! Teh Ini Secara Signifikan Menurunkan Risiko Penyakit Mematikan Terutama Kanker

Sentuhan dengan memegang lengan mungkin untuk menjaga perhatian saat berkomunikasi. Tetapi itu tidak selalu membawa perasaan positif.

Karena setiap orang ada yang terbuka dengan sentuhan dan yang lainnya justru menghindari kontak fisik.

4. Berpikir bahwa 'Uh' Pertanda Gugup

Kata 'uh' saat berkomunikasi tidak selalu menunjukkan kegugupan atau lupa. Tetapi sebenarnya bisa menjadi cara untuk meningkatkan jalannya komunikasi.

Baca Juga: Raih Emas Olimpiade, Everton Sambut Kedatangan Richarlison dengan Meriah

Sebuah penelitian menemukan bahwa insiden 'uh' berkaitan dengan pembicaraan yang lebih positif. Mungkin karena kata itu untuk mengisi ruang kosong di antara kata atau frasa.

Hal itupun telah menjadi sebuah kebiasaan umum dalam jalannya komunikasi di Indonesia.

Pada intinya, perlu hati-hati dalam membuat asumsi tentang maksud sebenarnya isyarat bahasa tubuh tertentu.

Baca Juga: Membaca Weton Soekarno dan Fatmawati, Sang Proklamator dan Ibu Negara Pertama Indonesia

Mengingat tidak ada kamus komunikasi nonverbal. Tetapi mengetahui isyarat ini dapat membantu lebih memahami niat seseorang.*** 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Yourtango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah