Network
LINGKAR MADIUN – Di Indonesia, masih banyak rakyat miskin yang memerlukan bantuan pemerintah maupun sesama.
Apalagi di kondisi pandemi seperti ini, angka kemiskinan di Indonesia semakin tinggi.
Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Science Daily, kemiskinan tidak hanya berdampak pada kesulitan ekonomi dan finansial.
Baca Juga: Di Balik Ketegangan AS dan China, Inilah Kondisi Hubungan Pemilik Ekonomi Terbesar di Dunia
Tapi kemiskinan juga berdampak pada perkembangan otak, yang berpengaruh pada kemampuan kognitif dan perilaku anak.
Anak yang tumbuh dalam kondisi miskin cenderung memiliki kesulitan kognitif dan masalah perilaku daripada rekan-rekan mereka yang lebih kaya.
Deanna Barch, ketua dan profesor di Departemen Ilmu Psikologi dan Otak di Universitas Washington di St. Louis, dan rekannya Joan Luby, MD, Profesor Psikiatri Anak Samuel dan Mae S. Ludwig di School of Medicine, telah meneliti apakah kemiskinan terus mempengaruhi orang saat mereka memasuki usia dewasa.
Baca Juga: Peduli Kesehatan Mental Anak Akibat COVID-19, Pemerintah DIY Terjunkan Psikolog
Mereka mengumpulkan data selama 17 tahun dari keluarga yang setuju untuk berpartisipasi, termasuk 216 anak prasekolah yang diikuti hingga dewasa awal.
