“Pada mereka yang menderita hipotiroidisme, rambut mereka bisa kering, kasar, rapuh dan tumbuh lambat,” terang ahli kesehatan.
Sebaliknya, penyakit hipertiroidisme dapat menyebabkan rambut terasa ekstra lembut dan halus. Hubungan antara rambut dan tiroid berasal dari gangguan hormon tiroid T3 dan T4.
Ketika kadar hormon-hormon tersebut di luar batas, maka hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan rambut baru di akar folikel rambut.
Biasanya, akar folikel akan diberi makan oleh pembuluh darah untuk membuat lebih banyak sel dan menumbuhkan rambut.
Namun proses tersebut tidak berjalan sesuai rencana akibat gangguan tiroid. Dampak hormon tiroid yang rusak pada rambut bisa lebih parah dari sekedar kerusakan dan kekeringan.
Para ahli di Very Well Health memperingatkan bahwa memiliki penyakit tiroid autoimun khususnya juga akan menempatkan pada risiko yang lebih besar pada penyakit alopecia areata yakni kerontokan rambut yang berlebihan dan cepat di bagian-bagian tertentu dari kulit kepala.
Baca Juga: Akan Segera Selesai, Proyek Kereta Cepat Indonesia China Sudah Sampai pada Tahap Akhir Bagian Ini
Penyakit alopecia areata menyebabkan kulit kepala menipis serta kerontokan rambut yang parah hingga menyebabkan kebotakan yang signifikan.