LINGKAR MADIUN - Ketika Anda mengalami infeksi, dokter Anda kemungkinan akan meresepkan antibiotik yang membunuh bakteri yang membuat Anda sakit. Namun, ada kemungkinan Anda terinfeksi bakteri yang telah menjadi resisten terhadap antibiotik yang berarti obat tersebut tidak dapat menyerang dan membunuhnya secara efektif.
Menurut sebuah studi baru, sesuatu yang Anda minum setiap hari bisa membuat Anda lebih rentan terhadap bakteri resisten antibiotik ini, yang dapat memiliki konsekuensi berbahaya.
Peneliti University of Queensland menguji empat pemanis buatan yang biasa dikonsumsi untuk menentukan efeknya terhadap resistensi antibiotik, mempublikasikan hasil mereka 16 Februari di The ISME Journal.
Menurut penelitian, keempat pemanis yaitu saccharine, sucralose, aspartame, dan acesulfame potassium, secara signifikan berkontribusi terhadap resistensi antibiotik dengan mempromosikan penyebaran gen resistensi antibiotik di usus.
Para peneliti mengatakan bahwa ada bukti bahwa pemanis ini menyebabkan kerusakan bakteri, yang kemungkinan menghasilkan respons bakteri yang disebut respons SOS.
Reaksi ini telah dikaitkan dengan penyebaran gen resistensi antibiotik, menurut penelitian, yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Kemungkinan besar Anda telah menggunakan pemanis buatan, karena Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penggunaannya sebagai pengganti gula yang aman dalam banyak makanan dan minuman.