LINGKAR MADIUN - Cristina Sanchez, seorang ahli biologi molekuler di Madrid Complutense University di Spanyol, selama lebih dari 10 tahun mempelajari aktivitas cannabinoid, dan dalam periode waktu itu, bersama dengan rekan-rekannya.
Ia menemukan bahwa komponen psikoaktif utama ganja yaitu tatrahydro, menghancurkan sel tumor tanpa mempengaruhi sel sehat.
“Pada awal 1920-an, Raphael Mechoulam dari Hebrew University di Israel menyatakan bahwa senyawa utama dalam marihuana menghasilkan efek psikoaktif yang kita kenal dengan baik,” kata Sanchez dalam sebuah wawancara untuk Cannabis Planet.
“Setelah penemuan senyawa ini, yang disebutnya THC (tetrahydrocannabinol), menjadi jelas bahwa senyawa ini mempengaruhi sel melalui beberapa mekanisme molekuler. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia dibuat untuk menggunakan cannabinoid."
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hari Sabtu, Berikut Keistimewaan menurut Agama Islam
Penelitian lain di tahun 1980-an menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung 2 reseptor THC spesifik yang mengikat THC, dan juga cannabinoid lainnya. Reseptor alami ini memungkinkan tubuh manusia untuk mengambil cannabinoids dan memiliki efek positif pada tubuh.
Beberapa orang sudah menggunakan minyak ganja, yang secara komersial dikenal sebagai "Air Mata Phoenix", untuk menyembuhkan mereka dari kanker.
Ketika dihirup, atau dikonsumsi, cannabinoinds mencapai sistem endocannabinoid kami, mengikat diri mereka sendiri dengan reseptor spesifik dengan cara yang sama seperti cannabinoids endogen.