LINGKAR MADIUN – Wanita paruh baya, usia 50 tahun ke atas, berisiko lebih tinggi didiagnosis dengan sindrom patah hati lebih sering sekitar 10 kali lipat daripada wanita atau pria yang lebih muda dari segala usia.
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa kondisi langka telah menjadi lebih umum, dan kejadiannya terus meningkat sejak jauh sebelum pandemi COVID-19.
Baca Juga: Kabar Gembira! Bebas Kolesterol, Darah Tinggi, Penyakit Jantung Seumur Hidup dengan Rempah Ini
Dilansir LINGKAR MADIUN dari SCMP Lifestyle, gangguan pada hati itu sekarang datang dengan diagnosis yang parah, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.
Sindrom Takotsubo, juga dikenal sebagai sindrom patah hati, adalah bentuk serangan jantung, menyebabkan nyeri dada dan sesak napas setelah otot jantung melemah.
Ini sering dipicu oleh stres atau duka kehilangan yang dapat menyebabkan cedera jantung jangka panjang dan gangguan fungsi jantung.
Ini umumnya terjadi setelah peristiwa emosional atau fisik yang parah, seperti putus cinta, kecelakaan mobil atau bahkan pesta ulang tahun kejutan, menurut Dr Susan Cheng, seorang peneliti di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai di negara bagian California, AS. yang memimpin penelitian.
Baca Juga: Kabar Gembira! Hanya 1 Bahan Ini, Sembuhkan Penyakit Jantung, Kanker, dan Stabilkan Diabetes