Jika Anda Berusia Di Bawah 40 Tahun, Waspadalah Jika Alami Gejala Ini, Pertanda Risiko Stroke Semakin Melonjak

- 6 Desember 2021, 19:15 WIB
Jika Anda Berusia Di Bawah 40 Tahun, Waspadalah Jika Alami Gejala Ini, Pertanda Risiko Stroke Semakin Melonjak
Jika Anda Berusia Di Bawah 40 Tahun, Waspadalah Jika Alami Gejala Ini, Pertanda Risiko Stroke Semakin Melonjak /Pexels

Mereka dengan MA sering "melihat lampu berkedip, bintik buta, atau garis bergerigi di bidang visual mereka sebelum timbulnya sakit kepala migrain mereka," atau selama sakit kepala itu sendiri, jelas sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology.

"Saran epidemiologi pertama bahwa migrain dapat menjadi faktor risiko independen untuk stroke datang yang menunjukkan peningkatan risiko relatif stroke dengan migrain dibandingkan dengan kontrol tetangga," kata satu studi 2011.

Sementara semua migrain menyedihkan bagi mereka yang mengalaminya, para ahli sekarang mengatakan bahwa migrain dengan aura sangat mengganggu karena dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke iskemik.

Untungnya, para peneliti studi Neurologi dapat mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang dapat berkontribusi pada hubungan ini. "Penyelidik menemukan hubungan yang kuat antara empat faktor koagulasi dan kerentanan migrain," tulis para peneliti.

Secara khusus, mereka menemukan bahwa "peningkatan kadar tiga faktor pembekuan darah secara genetik" serta "penurunan kadar fibrinogen secara genetik (protein yang penting pada tahap akhir proses pembekuan darah)" semuanya terkait dengan kerentanan migrain.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Jangan Abaikan Ini, dr Zaidul Akbar Ungkap Pemicu Penyakit Merajalela!

Baca Juga: Menyayat Hati Pesan Terakhir Novia Widyasari Mahasiswi UB Sebelum Bunuh Diri

Tim mencatat bahwa tidak ada hubungan antara faktor-faktor ini dan migrain tanpa aura (MO). Gretchen Tietjen, MD berbagi dalam Q&A untuk American Migraine Foundation bahwa meskipun Anda masih muda dan sehat, Anda masih bisa berisiko tinggi terkena stroke terkait migrain.

Itu karena stroke yang berhubungan dengan migrain dan stroke yang tidak berhubungan dengan migrain mempengaruhi demografi yang berbeda.

"Jika kita melihat siapa yang berisiko terkena stroke terkait migrain, itu adalah orang-orang yang tidak memiliki faktor risiko konvensional.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah