Baca Juga: Wanita Jangan Bersihkan Organ Intim dengan Cara Ini, Bisa Memicu Dosa yang Tidak Diampuni Allah SWT
Angelique Coetzee, seorang dokter dengan praktik swasta di Pretoria dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan kepada The Telegraph bahwa sejauh ini, kasus Omicron tampaknya muncul dengan gejala yang aneh namun ringan.
Dia melaporkan bahwa tidak ada pasiennya yang menderita anosmia atau ageusia yang umum terjadi pada pasien yang terinfeksi varian sebelumnya.
Baca Juga: 3 Zodiak Jadi Bos Muda, Nasibnya Untung Makmur, Terima Takdir Rezeki Ajaib di Awal Tahun 2022
"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," katanya.
Penelitian sebelumnya telah menetapkan hilangnya rasa atau bau sebagai indikator infeksi virus yang relatif andal.
Dalam satu penelitian dari Mei 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, hampir 65 persen pasien COVID-19 melaporkan anosmia sebagai gejala COVID-19 pertama mereka.
Penelitian dari kumpulan studi COVID-19 menemukan bahwa kehilangan penciuman lebih dari 20 kali lebih mungkin untuk memprediksi kasus positif virus corona daripada gejala umum lainnya seperti batuk, demam, atau hidung tersumbat.