LINGKAR MADIUN - Saat ini, 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, sebuah sindrom yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat, berpikir jernih, membuat keputusan, dan banyak lagi.
Para ahli mengatakan bahwa mengalami gejala-gejala ini seiring bertambahnya usia bukanlah kesimpulan yang sudah pasti, ada banyak cara untuk mengurangi risiko demensia Anda.
Penelitian telah lama membuktikan manfaat olahraga pada kesehatan otak, tetapi penelitian terbaru telah mengkonfirmasi bahwa terus berolahraga di usia lanjut dapat berdampak signifikan pada risiko demensia dan Alzheimer Anda.
Faktanya, sebuah studi tahun 2022 mengatakan bahwa "aktivitas fisik di usia lanjut (PA) adalah salah satu modifikasi gaya hidup yang paling direkomendasikan secara konsisten untuk mendukung penuaan otak dan kognitif."
Ia juga mencatat bahwa "tidak aktif saja diperkirakan menyebabkan lebih dari 4 juta kasus demensia." Untuk menentukan sejauh mana dampak olahraga pada kesehatan otak orang yang lebih tua, tim mencatat data motorik dari 404 subjek, dan ditindaklanjuti dengan evaluasi otak setelah kematian.
Mereka menemukan bahwa mereka yang berolahraga lebih sering di kemudian hari secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan Alzheimer atau bentuk lain dari demensia pada saat kematian mereka.
Sebuah studi 2019 yang dirancang serupa yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengamati bahwa mereka yang melakukan aktivitas fisik lebih sering mendapat skor lebih baik pada tes memori dan kognisi.