Lingkar Madiun- Sebuah penelitian baru-baru ini memperingatkan adanya risiko khusus bagi diabetes jika mengalami hal ini.
Seperti kita ketahui, kehamilan sering dikaitkan dengan adanya beberapa perubahan biologis, beberapa diantaranya dapat bertahan lama setelah melahirkan.
Faktanya, para ahli mengatakan bahwa berat badan bayi pada saat kelahirannya dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, terutama jika bayi tersebut memiliki berat sembilan pon atau lebih saat melahirkan, kondisi tersebut dikenal sebagai makrosomia. Melahirkan bayi makrosomia dapat meningkatkan risiko diabetes.
Menurut sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal medis Maternal Health, Neonatology and Perinatology , kausalitas bersifat dua arah dalam hal diabetes dan kelahiran makrosomik.
Dengan kata lain, menderita diabetes dapat membuat kamu lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat sembilan pon atau lebih, dan melahirkan bayi dengan berat ini pada gilirannya dapat membuat kamu lebih mungkin terkena diabetes.
Dalam beberapa kasus, ini dapat terjadi dalam bentuk diabetes gestasional (GDM) yakni suatu kondisi khusus untuk kehamilan di mana plasenta menghasilkan hormon yang mencegah tubuh menggunakan insulin secara efektif.
Baca Juga: Cocok Bagi Lansia Terapkan Pola Makan Ini, Cegah Pikun, Tubuh Sehat Bebas Penyakit
Para peneliti menemukan bahwa makrosomia tidak hanya membuat diabetes gestasional lebih mungkin terjadi selama kehamilan, tetapi juga membuat diabetes tipe 2 lebih mungkin terjadi setelah melahirkan.