Network
LINGKAR MADIUN- Setelah makan siang, mungkin sekitar jam 3 sore, kelopak mata menjadi lebih berat dan kita mendapati diri kita menahan menguap saat kita berjuang untuk tetap terjaga.
Namun, ketika waktu tidur di malam hari akhirnya tiba, justru kita tetap terjaga hingga mengalami insomnia. Jika kamu mengalami dilema tersebut, kamu perlu mengubah rutinitas pagi kamu.
Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Best Life Online pada 3 Mei, National Coffee Association (NCA) baru-baru ini merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi di Amerika dinilai tinggi mencapai 66 persen orang menikmati kopi setiap hari.
"Banyak orang beralih ke kafein untuk meningkatkan energi atau kewaspadaan di siang hari, terutama jika mereka merasa lelah," kata Stephanie Middleberg , RD, MS, CDN, ahli makanan untuk Calibrate Health sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari Best Life Online.
Baca Juga: Bayern Munchen Menginginkan Cristiano Ronaldo Bergabung? Benarkah CR7 Akan Mendarat ke Jerman?
Masalahnya di sini adalah jika kamu mengandalkannya sebagai sumber energi saat lelah, hal tersebut hanya akan membantu sementara.
Setelah kafein habis, kemungkinan besar kamu akan merasa lebih lelah daripada yang kamu alami, yang dapat memulai siklus ketergantungan kafein.
Lima puluh persen orang memiliki varian dalam gen tertentu yang mengarah pada pemrosesan kafein yang lambat, dan orang-orang ini dianggap 'pemetabolisme lambat.
Untuk metabolisme lambat ini, ada risiko kesehatan lainnya seperti risiko penyakit jantung, hipertensi, gangguan mood, dan gangguan glukosa.
