LingkarMadiun.com – Elang Jawa merupakan satwa dilindungi asli penghuni Pulau Jawa. Tampangnya gagah dan burung ini selalu menjadi inspirasi lambing Negara yakni Burung Garuda.
Tidak hanya itu juga, Elang Jawa juga pernah menjadi mascot PORDA Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2022.
Artinya Elang Jawa merupakan satwa endemik yang menghiasi Pulau Jawa hingga sekarang. Bisa dikatakan sebagai burung maskotnya Pulau Jawa.
Baca Juga: Ketahuilah, Berikut Update Terbaru Tarif Ojek Online 2022
Keunikan ini terlihat pada jambulnya yang menonjol sekitar 2-4 helai dengan panjang sekitar 12 cm. keunikan inilah orang Jawa menyebutnya burung yang memiliki kuncung.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @hutanituid mengajak untuk berkenalan lebih dekat dengan Elang Jawa.
1. Merupakan Hewan Endemik
Elang Jawa merupakan spesies endemik yang hanya bisa ditemui di Pulau Jawa.
Saat ini statusnya masuk ke dalam resiko kepunahan akibat habitatnya yang kian berkurang dan maraknya perburuan liar.
2. Ukuran Tubuh
Burung dengan nama ilmiah Spizaetus Bartelsi punya ukutan dengan panjang 60 cm. berbadan tegap dan berbulu lebat, dengan ciri khasnya memiliki jambul diatas kepalanya sepanjang 12 cm.
3. Makanan
Elang Jawa termasuk sebagai burung pemangsa di hutan hujan tropis dengan memakan burung-burung kecil, mamalia kecil hingga reptil.
4. Habitat
Elang Jawa sangat suka dengan hutan di wilayah pegunungan dan bukit. Burung ini hidup di ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut dan sering hinggap diatas perpohonan tinggi di hutan.
Baca Juga: 4 Jenis Pengobatan Herbal dan Tradisional di Indonesia, Simak Ulasannya
5. Populasi saat ini
Elang Jawa tercatat memiliki 100-500 pasangan di alam bebas, populasinya tersebar sebanyak 62 kantung populasi.
Elang Jawa juga memiliki sangkut paut dengan Burung Garuda yang telah dinobatkan sebagai lambang Negara.
Pada tahun 1950, dimana dilakukan sayembara pemilihan lambing Negara dimenangkan oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Awalnya terinspirasi dari burung Rajawali yang kemudian diperbaiki dan diberi masukan oleh Ir Soekarno dengan menambahkan jambul di atas kepalanya yang sangat indentik dengan Elang Jawa.***