Tips Sehat Ibu Hamil di Masa Pandemi, Simak Ulasannya

- 15 Oktober 2020, 13:31 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil /PIXABAY

LINGKAR MADIUN -Bagi para ibu hamil dianjurkan untuk tetap di rumah demi menjaga keselamatan diri di tengah pandemi, dan hanya diperbolehkan keluar jika sedang melakukan kontrol rutin. Hal tersebut disampaikan oleh Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta dr. Kathleen Juanita Gunawan, Sp.OG.

"Sebisa mungkin tetap di rumah, kecuali keluar untuk memeriksakan kesehatan kandungan," papar dr. Kathleen sebagaimana dilansir Tim Lingkar Madiun dari situs resmi Satgas Covid-19.

Menurut dr. Kathleen, meski di tengah pandemi, ibu hamil tidak boleh takut untuk melakukan pengecekan kehamilan terutama tiga bulan akhir menjelang persalinan.

Baca Juga: 5 Hari Lagi, Puncak Fenomena Hujan Meteor Orionids

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Dibuka Kembali Kuota Satu Juta, Begini Formasi dan Kentuannya Disini

Secara rinci dr. Kathleen menjelaskan jenis pemeriksaan rutin yang terbagi pada 3 kategori resiko dari ibu hamil, antara lain pertama pada ibu hamil dengan resiko rendah , artinya Ibu yang sehat tidak memiliki penyakit bawaan apapun sebelumnya, maka para ibu kategori ini wajib melakukan cek kehamilan minimal enam kali.

“Pemeriksaan rutin ini saat usia kandungan di bawah tiga bulan, trimester kedua sekitar tujuh bulan, dan di atas tujuh bulan sampai melahirkan,”terangnya

Kedua,pada ibu hamil beresiko tinggi, atau memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, asma, dr. Kathleen menyarankan agar lebih sering melakukan pemeriksaan guna memastikan kesehatan kandungannya.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Sedangkan yang ketiga, kategori ibu yang punya riwayat sangat beresiko pada kehamilan sebelumnya, seperti bayi lahir prematur, bayi meninggal dalam kandungan, maka harus lebih sering memeriksakan kandungannya.

Tak hanya rutin kontrol, dalam menjaga kesehatan ibu hamil di tengah pandemi, para ibu harus rutin mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga pertumbuhan janin. 

 Selain itu,  dr.Kathleen juga meminta agar para ibu disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sebab hingga saat ini belum ada rekomendasi bagaimana cara paling aman proses persalinan di masa covid-19.

“Persalinan di masa pandemi, rata-rata dilihat kembali dari indikasi apakah ada gejala (covid-19)pada ibu hamil atau bayi sehingga harus dilakukan tindakan khusus,”tuturnya.

Baca Juga: Presentase Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Meningkat 77,3 Persen

Sementara itu, berdasarkan anjuran WHO, terkait protokol kesehatan yang perlu diperhatikan pada ibu hamil , pada dasarnya sama seperti langkah pencegahan covid-19 yang diterapkan orang lain, yakni rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, atau cairan antiseptik.

Selanjutnya wajib menjaga jarak dengan orang lain, dan sebisa mungkin menghindari keramaian, setidaknya sejauh 1 meter terutama dengan orang yang sedang flu batuk atau bersin.

Lalu hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut terlebih saat berada di luar rumah, serta senantiasa menjaga kebersihan.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah menerapkan tata cara batuk dan bersin yang benar,  dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan siku yang terlipat atau tisu. Lalu segera buang tisu bekas tersebut ke dalam tempat sampah tertutup.

Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Dibuka Kembali, Pengunjung Boleh Berenang di Pantai, Begini Syaratnya

Adapun apabila telah ditemukan kasus ibu terjangkit covid, namun masih memiliki bayi maka tetap diperbolehkan untuk menyusui.

Dengan catatan harus menerapkan kebersihan pernapasan selama menyusui yakni wajib mengenakan masker,mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi,dan rutin mencuci dan membersihkan permukaan-permukaan yang disentuh.

Namun jika Ibu tersebut berada dalam kondisi yang sangat tidak sehat untuk menyusui bayi, maka WHO menyarankan agar menggunakan media lain yang lebih aman untuk memenuhi kebutuhan asi pada si kecil, seperti memberikan asi dengan media botol susu, relaktasi, atau donor asi.***

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Situs Resmi Satgas Covid-19 WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x