LINGKAR MADIUN - Anjuran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu,cukup berdampak pada pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) yang menjadi semakin menipis. Padahal stok darah penting untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak beberapa pasien dengan penyakit tertentu.
Di sinilah diperlukan kesadaran masyarakat untuk bersedia menjadi pendonor. Meski saat ini kondisi masih pandemi,masyarakat tidak perlu takut mendonorkan darah, sebab PMI telah menerapkan prosedur sesuai protokol kesehatan yang aman bagi petugas ataupun pendonor.
Pada ulasan kali ini Tim Lingkar Madiun telah merangkum kiat-kiat donor darah aman selama pandemi, simak selengkapnya!
Baca Juga: Momentum Joe Biden di Pemilu AS, Suara Demokrat kuat di Kota-kota Besar
Kondisi Fit
Sebelum berangkat donor darah pastikan tubuh benar-benar fit. Usahakan tidak memiliki keluhan apapun seperti demam, flu, pusing, dan lain-lain. Di samping untuk keamanan bersama, tubuh yang sakit akan mempersulit kita lolos tes kesehatan.
Seperti diketahui,ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi para pendonor:
- Sehat jasmani dan rohani
- Berusia 17 – 65 tahun
- Berat badan, minimal 45 kg
- Tekanan darah normal, antara angka 100/70 mmHg dan 170/100 mmHg
- Kadar hemoglobin normal, yaitu 12,5 – 17,0 g%
- Tidak mendonorkan darahnya dalam 12 minggu terakhir
Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Rp2,4 Juta Ditansfer, Segera Cek!
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi para calon pendonor darah melakukan istirahat cukup dan tidak begadang, selain itu, tidak mengonsumsi obat terlebih antibiotik atau juga konsumsi alkohol.
Sarapan dan jangan biarkan perut kosong
Seorang pendonor sebaiknya tetap memperhatikan asupan gizi sebelum menuju ke tempat donor darah. Hal ini untuk menghindari terjadinya kasus pingsan setelah donor.
Biasakan untuk sarapan terlebih dahulu agar tubuh tetap kuat dan tidak lemas.Jika kita sehat maka darah yang kita sumbangkan juga akan terjaga kesehatannya dan bisa bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 5,1 Guncang Mamuju Tengah Buat Warga Pesisir Panik
Disiplin protokol kesehatan
Selama masa pandemi, Kita akan selalu diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Wajib memakai masker dan menjaga jarak selama berada di lokasi donor darah.
Adapun di lokasi donor darah, petugas juga menerapkan beberapa prosedur protokol kesehatan yang harus dilakukan pendonor,antara lain :
- Menjalani pengecekan suhu tubuh
- Mencuci tangan dan lengan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik
- Melaksanakan pemeriksaan kesehatan oleh dokter
- Melakukan pengecekan kadar hemoglobin (Hb) dan tekanan darah
- Menjaga jarak fisik selama proses donor darah berlangsung
- Jika suhu tubuh calon donor > 37,50 derajatcelcius, proses donor darah tidak akan dilanjutkan.
Baca Juga: Masjid di Athena Dibuka Setelah Penantian 183 tahun, Simak Penjelasannya
Sebaliknya, Anda tidak diperbolehkan mendonorkan darah jika:
- Demam, tidak enak badan, atau memiliki gejala Covid-19, contohnya batuk, pilek, dan sulit bernapas.
- Mempunyai riwayat kontak dekat dengan orang yang didiagnosis atau diduga terinfeksi Covid-19 dalam 14 hari terakhir.
- Terdiagnosis atau diduga terinfeksi virus corona.
- Baru sembuh dari Covid-19 (mereka sebenarnya boleh-boleh saja memberikan darahnya, namun harus menunggu sampai 28 hari setelah dinyatakan sembuh.***