LINGKAR MADIUN-Ketersediaan stok darah dikabarkan telah menyusut selama masa pandemi covid-19. Hal tersebut telah diungkapkan oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) , Jusuf Kalla, pada Senin (14/9).
"Dalam enam bukan terakhir, itu pertama bulan puasa, bersamaan dengan Covid-19, orang di rumah, tidak keluar rumah, takut bergaul bersama, apalagi donor darah langsung menurun 50 persen,” terang Jusuf Kalla
Dikutip Tim Lingkar Madiun dari RRI, Akibat menipisnya stok darah di PMI tersebut, JK menyebutkan beberapa daerah di Indonesia dilaporkan kekurangan stok darah. “Seperti halnya Bali 80 persen kekurangan stok darah, kemudian Semarang , Depok dan beberapa daerah lain,” imbuhnya.
Baca Juga: Ternyata Ini, Cara Mengecek Status Terdaftar Bantuan UMKM dan Tahapan Pencairannya
Baca Juga: Pasca Penusukan Syekh Ali Jaber, Polisi Pastikan Ungkap Hasil Pemeriksaan Pelaku
Untuk mengantisipasi semakin menurunnya stok darah,PMI melakukan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk menjadi relawan pendonor. Berkat bantuan tersebut,stok darah yang terkumpul akhirnya meningkat. Hingga saat ini telah tercatat 80 persen stok darah. Sementara itu 20 persennya dilengkapi oleh donor pengganti dari keluarga pasien yang bersangkutan.
Menurut JK, masyarakat tidak perlu merasa khawatir untuk mendonorkan darahnya di masa pandemi. Sebab pendonoran darah tidak menyebabkan terjadinya penularan covid-19, karena PMI menerapkan protokol kesehatan secara higienis dan berlaku pada PMI seluruh Indonesia.
Baca Juga: 738 Paslon Siap Berkompetisi Pada Pilkada Serentak 2020
Baca Juga: Menangkal Hoax dengan Benteng Tabayyun