Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia, Pemerintah Siapkan Sistem Canggih untuk Realisasi Vaksinasi

7 Desember 2020, 07:29 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 /Angelo Esslinger/Pixabay/Angelo Esslinger

LINGKAR MADIUN- Pemerintah telah menunjuk dua perusahaan BUMN yaitu PT. Bio Farma dan PT. Telkom untuk menciptakan sistem yang canggih yaitu sistem informasi satu data vaksin COVID-19 agar tidak timbul informasi data ganda.

Sistem canggih ini nantinya akan mendata masyarakat yang bisa menerima vaksin dengan penyaringan data sehingga dengan jumlah vaksin Covid-19 yang terbatas dapat tepat sasaran sesuai dengan prioritas.

Sistem ini nantinya akan menyaring data penerima dari nama dan alamat. Tidak hanya itu saja, nantinya aplikasi akan dijadikan tempat pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri serta untuk memetakan suplai dan distribusi vaksin.

Sistem ini juga diharapkan dapat diintegrasikan untuk melakukan monitor hasil pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Akhirnya 1,2 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia, Simak 4 Hal Penting dari Presiden Jokowi Berikut Ini

Direktur Digital Bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Fajrin Rasyid, mengatakan bahwa dengan adanya sistem informasi satu data ini menjadi awal revolusi di dunia kesehatan nasional.

Sedangkan, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi mengatakan bahwa nantinya sistem tersebut akan mengikuti regulasi yang ada.

“Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data (penerima vaksin) dan seterusnya,” terangnya.

Karena keterbatasan jumlah vaksin COVID-19 yaitu untuk sementara ini baru 1,2 juta dosis dari Sinovac yang masuk ke Indonesia, maka vaksinasi tidak dapat dilakukan bersama kepada seluruh penduduk.

Baca Juga: Istri Sandiaga Uno, Nur Asia Positif Terpapar Virus Corona

Baca Juga: Baru Lagi, Vaksin Pfizer-BioNTech Diklaim 90 Persen Efektif Tangkal Covid-19

Oleh karena itu, dengan sistem ini nantinya diharapkan dapat menyaring para penerima vaksin dari yang paling membutuhkan terlebih dahulu.

Soleh menjelaskan mekanismenya yaitu, nantinya setiap masyarakat boleh mendaftar lalu sistem akan menentukan apakah masyarakat berhak atau tidak mendapatkan vaksin.

Kendati demikian, Soleh menegaskan bahwa seluruh data yang masuk akan tetap disimpan hingga bisa mendapatkan akses vaksinasi.

“Namun seluruh data pendaftar yang sudah masuk, masih tetap akan ditampung hingga yang bersangkutan dinyatakan bisa menerima vaksin,” ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Resah Terkait Keamanan Vaksin, Pemerintah Pastikan Aman dan Telah Lolos Uji Klinis

Baca Juga: Warga Brazil Turun Ke Jalan Tolak Kewajiban Vaksin Covid-19 Dari Sinovac

Lanjutnya, Soleh mengatakan bahwa Bio Farma tidak akan mendata siapa saja yang akan mendapatkan vaksin namun juga mendata vaksin itu sendiri.

Soleh memastikan vaksin dan tempat penyimpanannya aman karena dapat bisa dipantau secara digital dengan menggunakan label barcoIde yang nantinya akan dipasang pada luar vial vaksin.

“Ini jadi yang menjadi pertama di Asia Tenggara. Setiap botol vaksin akan ada ID-nya, akan ada barcodenya,” tandas Soleh.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler