Sensor Gempa BMKG Rekam Bunyi Dentuman di Bali, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini!

24 Januari 2021, 20:10 WIB
Seismograf untuk mendeteksi gempa bumi. (Pikiran-rakyat.com) /Pikiran-rakyat.com

LINGKAR MADIUN – Sensor gempa milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam adanya suara dentuman di daerah Buleleng, Provinsi Bali. Namun, dentuman tersebut bukanlah gempa.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan hal tersebut pada hari Minggu, 24 Januari 2021.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," tutur Daryono.

Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

Kemudian, Daryono menerangkan bahwa sensor BMKG telah merekam sinyal seismik itu selama sekira 20 detik.

Jika anatomi pada seismogramnya dianalisis, bisa disimpulkan bahwa sinyal seismik tersebut tidak termasuk tanda gempa bumi tektonik.

"Jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal," ujar Daryono.

Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG


Lebih jauh, Daryono menyampaikan bahwa tidak tercatat adanya aktivitas gempa di Provinsi Bali dalam kurun waktu pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WITA.

Alasan tersebut menjadi dasar bagi BMKG untuk memastikan bahwa sinyal tersebut tidak termasuk aktivitas gempa tektonik.

Baca Juga: Tanah Longsor di Sumedang, Gubernur Jabar: Area Memang Sudah Rawan

Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

Terkait asal suara dentuman tersebut, Daryono mengatakan bahwa sejumlah warga yang berada di daerah Kintamani dan daerah Besakih melaporkan bahwa mereka melihat sejenis meteor tengah melintas menuju arah barat daya.

Bukan itu saja, beberapa penduduk Buleleng yang tengah melaksanakan upacara adat pun mengakui adanya benda yang sempat melintas di langit.

Para nelayan di daerah pantai Buleleng juga mengakui melihat hal yang sama.

Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

Sejauh ini, BMKG telah berhasil memonitor dan merekam peristiwa tersebut dengan baik. Namun, BMKG menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan asal dari bunyi dentuman yang sebenarnya.

Apabila pengakuan para warga tentang meteor tersebut benar, ini artinya fenomena shockwave sudah bertransformasi menjadi sinyal seismik yang dapat direkam oleh sensor gempa milik BMKG.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA Jawa Timur

Tags

Terkini

Terpopuler