Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021 Terus Meningkat, Simak Ulasan Selengkapnya

8 Maret 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi ekonomi turun. Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun 2021 Terus Meningkat /Pixabay/Geralt.

LINGKAR MADIUN - Dalam perkembangan lain, bangsa ini patut bersyukur kontraksi terdalam ekonomi Indonesia sudah terlewati, yaitu pada kuartal II/2020.

Meski sepanjang 2020 produk domestik bruto minus 2,07 persen. Indikator itu memperlihatkan arah perbaikan.

Berkaitan berbagai upaya itu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN bekerja sangat keras demi menjaga ekonomi yang tengah lesu dihantam Covid-19.

Baca Juga: 3 Ramalan Zodiak tentang Karier yang Baik dalam Sebulan, Apakah Salah Satunya Tanda Zodiakmu?

Baca Juga: Inilah Resep Salad Ini Mampu Membantu Program Penurunan Berat Badan, Kalian Wajib Tahu!

Dalam 2 bulan saja, belanja yang dikeluarkan sebesar Rp266,7 triliun.

“Ini 9,7 persen dari total alokasi yang akan kita belanja atau tumbuh 11,7 persen, dibandingkan tahun lalu. Jadi dalam hal ini APBN kita bekerja luar biasa dini,” tutur Sri Mulyani.

Belanja pemerintah pusat tercatat telah terealisasi Rp169,7 triliun atau tumbuh 10,9 persen.

Untuk transfer ke daerah dan dana desa Rp97 triliun atau naik 112,2 persen.

Baca Juga: Inilah 12 Ramalan Zodiak tentang Kesehatan Hari Ini, Aries Perhatikan Kesehatanmu!

Baca Juga: BPPTKG: Pagi Ini, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,3 km dengan Status Level Siaga

“Ini tujuannya adalah untuk bisa mendorong terus dari sisi belanja pemerintah,” tuturnya.

Di sisi lain pemerintah menggunakan instrumen APBN untuk mendorong konsumsi masyarakat dan memulihkan dunia usaha.

Oleh karena itu, anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 terus meningkat dan hasil realokasi terbaru sebesar Rp699,43 triliun.

Baca Juga: 3 Ramalan Zodiak tentang Karier yang Baik dalam Sebulan, Apakah Salah Satunya Tanda Zodiakmu?

Baca Juga: Inilah Resep Salad Ini Mampu Membantu Program Penurunan Berat Badan, Kalian Wajib Tahu!

Angka ini naik 21 persen dari realisasi, sementara tahun 2020 sebesar Rp579,78 triliun.

Menurut Menkeu Sri Mulyani, kedua insentif (sektor otomotif dan properti) tersebut masuk ke dalam anggaran Program PEN bidang insentif usaha.

“Jadi ini sudah masuk ke insentif usaha yang Rp58,46 triliun di mana kendaraan bermotor dan perumahan masuk kategori insentif usaha," ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Inilah 12 Ramalan Zodiak tentang Kesehatan Hari Ini, Aries Perhatikan Kesehatanmu!

Baca Juga: BPPTKG: Pagi Ini, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,3 km dengan Status Level Siaga

Seiring dengan mulai bergeraknya mesin ekonomi, inflasi diprediksi akan secara bertahap meningkat sepanjang 2021.

Hal ini akan terjadi menyusul pemulihan permintaan secara global dan domestik, serta bantuan stimulus ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang disalurkan oleh pemerintah.

Memang sejumlah insentif yang dirilis itu sangat tergantung pada animo masyarakat untuk memanfaatkan beragam insentif yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan daya beli.***

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler