LINGKAR MADIUN - Ibu pertiwi kembali menangis, bagaimana tidak? berdasarkan laporan terbaru Satgas Covid-19 per tanggal 7 Juli 2021 tambahan kasus kematian covid di Indonesia dalam sehari sebanyak 1.004 jiwa.
Ini merupakan rekor terbanyak sejak covid masuk ke Indonesia pada Maret 2020.Secara total sudah 62.908 nyawa melayang akibat corona di Indonesia.
Angka kematian ini terus melonjak sejak 1 Juli 2021 yang pada waktu itu tercatat 504, lalu pada 6 Juli 2021 tercatat 728 , dan kemarin 7 Juli sudah menembus seribu.
Baca Juga: Menakjubkan, Manfaat Luar Biasa Ini Akan Kamu Rasakan Jika Rutin Berpuasa
Kasus kematian terbanyak pada 7 Juli 2021 didominasi Provinsi Jawa Tengah +480, Jawa Timur +155, dan DKI Jakarta +148
Sementara itu berdasarkan data dari situs Lapor Covid-19 , sejak Maret hingga tanggal 7 Juli pukul 24.00 tercatat 1.122 jiwa tenaga kesehatan meninggal dunia.
Nakes yang gugur tersebut terdiri dari 480 dokter, 357 perawat, 167 bidan, dan 118 nakes lainnya.
Fasilitas kesehatan pun mulai terlihat kolaps dengan lonjakan kasus positif yang semakin meningkat tajam tercatat penambahan sehari 34.379 pada 7 Juli 2021.
Lalu bagaimana tanggapan Pemerintah pusat?
Dalam konferensi pers 6 Juli 2021,Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) , Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan jika pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 hingga 40 ribu kasus per hari. Bahkan, sekalipun menembus 60-70 ribu kasus per hari.
"Kami sudah buat skenario. Bagaimana kalau kasus ini lebih 40 ribu. Jadi kami sudah hitung worst case bagaimana suplai obat-obatan oksigen, sampai rumah sakit," terang Luhut.
Baca Juga: Begini 4 Fakta Menarik Ivermectin , Obat yang Jadi Rebutan Kala PPKM Darurat
Menurut Luhut tren penurunan kasus positif covid, baru akan terlihat saat PPKM darurat sudah berjalan lebih dari seminggu.
"Perlu dikomunikasikan ke publik. Karena adanya masa inkubasi sebelum PPKM Darurat diberlakukan, maka penurunan kasus baru akan terjadi atau terlihat pada 7 sampai 10 hari mendatang. Sekarang masih akan terus naik dan tentu kita antisipasi," tandasnya.