Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Kemenperin Pacu SDM Perempuan

9 Agustus 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi pekerja perempuan /Sumber: Pikiran Rakyat/

LINGKAR MADIUN – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang sibuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) perempuan untuk terjun di bidang industri.

Diharapkan para perempuan juga turut andil dalam mendukung inovasi dan meningkatkan produktivitas sektor industri agar sanggup bersaing di kancah global.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat dari ANTARA, Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunaman memberi keterangan di Jakarta pada Senin, 9 Agustus 2021.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Upaya Penanganan dan Layanan Pengaduan Khusus Anak Korban COVID-19

“Langkah strategis tersebut (peningkatan SDM perempuan) sesuai dengan program prioritas yang ada di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Dalam hal ini, Indonesia memiliki modal besar dari ketersediaan SDM produktif karena sedang menikmati masa bonus demografi hingga 2030,” ujar Arus.

Pemerintah menargetkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat  di dunia pada tahun 2030.

Baca Juga: Ramalkan Kisruh Pilpres 2024 Seperti Tragedi 98, Ahli Spiritual: Terjadi Kekacauan yang Membuat Ekonomi Seret

Oleh karena itu Kemenperin menginisiasi banyak program dan kegiatan yang terkait dengan pendidikan vokasi di bidang industri.

“Kemenperin sangat proaktif mengajak berbagai pihak untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, khususnya di sektor industri.

Dengan kerjasama antara para stakeholders, maka kegiatan yang diinginkan akan lebih mudah terlaksana dan tujuannya tepat sasaran,” kata Arus.

Baca Juga: Ahli Spiritual Peringatkan Agar Warga Tepi Pantai Waspada di Bulan Suro: Akan Dikocak Sama yang Namanya Air

Salah satu kerjasama yang ingin direalisasikan adalah program kerja antara BPSDMI Kemenperin dengan Prospera (program kemitraan Indonesia-Australia untuk perekonomian).

Tujuan kerjasama di atas adalah menyelenggarakan webinar dengan tema Pendidikan Vokasi Responsif Gender.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung para perempuan untuk semakin ikut andil dalam pembangunan nasional, khususnya pada sektor industri.

Baca Juga: Praktisi Spiritual Sebut Satrio Piningit Tak Akan Datang Tahun 2024: Tidak Ada Hubunganya dengan Presiden RI

Kepala Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin Iken Retnowulan menyatakan bahwa peran kesetaraan gender di Indonesia sangat diperlukan.

Iken beralasan bahwa menurut data McKinsey Global Institute Report (2015), pertumbuhan kesetaraan gender sebesar 10 persen diyakini mampu meningkatkan GDP sebesar 135 juta dollar AS pada 2025.

Hal yang sama pasti akan terjadi di Indonesia jika kesetaraan gender ditingkatkan.

Baca Juga: Ternyata Teks Proklamasi ada Dua, Begini Isi yang Aslinya

Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Eni Widiyani menyampaikan bahwa peran perempuan dalam STEM (science, technology, engineering, and mathematic) masih kurang.

Eni juga menyatakan bahwa perempuan kurang dilibatkan dalam inovasi di dunia kerja bidang teknologi.

Eni menyampaikan bahwa 57% wanita mundur dari pekerjaan mereka.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Tumpak Tindih DPD RI LaNyala Meminta Pemerintah Mempercepat

“Oleh karenanya, kita (Kemen PPPA) harus mendesain pekerjaan masa depan yang fleksibel untuk membantu para perempuan dalam melakukan pekerjaannya,“ ujar Eni.

Lead Adviser Marjets Prospera Julia Tijaya mengemukakan potensi digital bisa dioptimalkan untuk sektor tradisional.

Julia berharap upaya kerja sama ini dapat meningkatkan peran perempuan dalam mendukung pertumbuhan industri, meningkatkan perekonomian rumah tangga, dan membentuk generasi muda berkarakter.***

 
Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler