Wajib Tahu! 6 Fakta Krisis Iklim yang Bisa Menyebabkan Jakarta Tenggelam, Anda Wajib Tau!

27 Agustus 2021, 15:51 WIB
Ilustrasi Jakarta. Wajib Tahu! 6 Fakta Krisis Iklim yang Bisa Menyebabkan Jakarta Tenggelam, Anda Wajib Tau! /Pixabay.com/

 

LINGKAR MADIUN – Masyarakat Indonesia beberapa waktu yang lalu sempat heboh setelah Presiden Amerika, Joe Biden mengatakan bahwa Jakarta akan tenggelam akibat krisis iklim. Padahal nyatanya, krisis iklim tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia sendiri.

Dilansir dari unggahan Instagram UNICEF Indonesia, bencana terkait iklim meningkat lebih dari 80% selama lebih dari empat dekade terakhir.

Pada peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia 2021, salah satu isu yang disorot adalah kasus perubahan iklim yang terus meningkat.

Baca Juga: 4 Zodiak Pengendali Uang Tabungan, Rekeningnya Bakal Gendut di Akhir Tahun 2021

UNICEF mengungkapkan bahwa krisis iklim ini dinyatakan sebagai keadaan darurat yang kini dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia.

Organisasi di bawah naungan PBB itu juga turut serta membagikan beragam info tentang perubahan iklim untuk keperluan edukasi.

Salah satunya ialah fakta-fakta mengenai krisis iklim yang wajib diketahui seluruh orang di dunia ini.

Berikut ini adalah 6 Fakta mengenai krisis iklim yang dibahas oleh UNICEF:

Baca Juga: Ramalkan Tsunami 20 Meter Sapu Pesisir Selatan Jawa, Ahli Tarot: Jakarta Sudah 1-2 Meter Bawah Permukaan Laut

  1. Perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia.

Kita semua tahu jika manusia adalah salah satu pelaku yang mengambil banyak peran atas kerusakan alam di dunia. Aksi mereka seperti penebangan pohon telah menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.

  1. Bencana terkait iklim telah meningkat lebih dari 80% selama empat dekade terakhir.

Data itu diambil langsung dari hasil riset United Nations Office for Disaster Risk Reduction, 2021: Annual Report 2020. United Nations. Hal tersebut membuat kita sadar betapa bahayanya krisis iklim di dunia saat ini.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Lengkap Kenapa Joe Biden Sebut Jakarta Akan Tenggelam 10 Tahun Lagi, Simak Begini Ulasannya 

  1. Kejadian cuaca ekstrem kini telah mendominasi bencana yang terjadi di abad ke-21.

Cuaca ekstrem tersebut berasal dari perubahan dan krisis iklim yang terjadi di dunia. Bahkan tak jarang, hal itu mengakibatkan terjadinya bencana besar di suatu daerah seperti banjir dan kekeringan.

  1. Selama dua dekade terakhir, tercatat 7.348 peristiwa bencana besar yang merenggut 1,23 juta jiwa dan berdampak pada 4,2 miliar jiwa.

Dari bencana tersebut, diketahui bahwa ada sebanyak 6.881 peristiwa yang termasuk dalam bencana terkait iklim. Kita semua harus sadar bahwa krisis iklim ini membahayakan.

Baca Juga: Masyaallah, Rekayasa Genetik dan Operasi Plastik Ternyata Sudah Disebutkan di dalam Al-Quran 

  1. Hampir selama dua dekade jumlah banjir besar di dunia meningkat lebih dari dua kali lipat.

Jumlah banjir besar yang terjadi di dunia selama dua dekade ini bahkan angkanya mencapai 3.254 kejadian berdampak cukup merugikan.

  1. Perubahan iklim memaksa anak dan keluarganya meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan risiko terjadinya kemiskinan.

Masyarakat perlu tahu bahwa krisis iklim bisa menimbulkan angka kemiskinan pada suatu negara meningkat. Hal ini disebabkan oleh bencana alam yang terjadi sebagai akibat dari perubahan iklim.

Baca Juga: Wow! Ini Deretan Game Asli Buatan Indonesia, Bangga dengan Karya Anak Bangsa

Baik UNICEF, pemerintahan dunia, maupun pemerintah Indonesia berharap banyak kepada seluruh masyarakat agar semakin sadar tentang bahayanya krisis iklim yang dihadapi oleh kita semua saat ini.

Oleh karena itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden tak segan-segan mengangkat isu perubahan iklim yang dihadapi manusia saat ini dalam pidatonya yang berhasil membuat geger penduduk Indonesia kemarin.

Baca Juga: 4 Zodiak Super Hoki di Akhir Agustus 2021, Dihujani Rezeki Luar Biasa dari Arah yang Tak Disangka

Kita semua harus saling sadar dan mengingatkan sesama agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan agar krisis iklim yang terjadi sekarang tidak semakin parah.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler