LINGKAR MADIUN - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan inklusivitas dan keberlanjutan akan menjadi salah satu prioritas negara ketika menjadi presiden G20 tahun depan.
Jokowi, demikian presiden akrab disapa, menyampaikan hal itu dalam rekaman pernyataan di hadapan Majelis Umum PBB pada Rabu, 22 September 2021.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan bekerja untuk kepentingan semua, serta memprioritaskan kelompok rentan.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari CNA pada 23 September 2021, dijelaskan bahwa Presiden Jokowi telah membuat inklusivitas sebagai komitmen bangsa Indonesia.
"Inklusivitas akan menjadi prioritas utama selama kepresidenan Indonesia. Ini komitmen Indonesia untuk menunjukkan tidak ada yang tertinggal," ujar Presiden Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa "ekonomi hijau dan berkelanjutan" juga akan diprioritaskan karena posisi Indonesia yang strategis dalam perubahan iklim.
Baca Juga: Jika Terjadi Pembengkakan di 3 Bagian Tubuh Ini, Bisa Jadi Kamu Menderita Diabetes Serius!
"Pada tahun 2020, Indonesia mengurangi kebakaran hutan sebesar 82 persen, dibandingkan tahun sebelumnya," tambah Jokowi.
"Tingkat deforestasi telah turun secara signifikan, terendah dalam 20 tahun," lanjutnya.
Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah menderita kebakaran hutan dalam beberapa dekade terakhir, sebagian besar dilakukan untuk membuka lahan.
Kebakaran tersebut menyebabkan masalah kesehatan, kerugian ekonomi, dan kabut asap lintas batas di wilayah tersebut.
Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk menghentikan deforestasi, seperti mengeluarkan moratorium kelapa sawit pada 2018, dan bekerja sama dengan Norwegia untuk mengurangi emisi karbon dari deforestasi.
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap ketahanan iklim, pembangunan rendah karbon, dan teknologi hijau.
Selain itu, Jokowi juga menambahkan bahwa negara-negara berkembang harus dimasukkan dalam proses transformasi energi dan teknologi. ***