Bencana Hidrometeorologi, Antisipasi Dampak Fenomena La Nina BNPB Siap Siaga

4 November 2021, 09:25 WIB
Antisipasi Dampak Fenomena La Nina BNPB Siap Siaga. /Pixabay @ralph w lambrecht

LINGKAR MADIUN –Dalam menghadapi dampak buruk bahaya dari bencana hidrometeorologi, BNPB mengarahkan 34 provinsi untuk siap siaga menghadapi fenomena La Nina. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang. 

Hal tersebut merujuk  atas informasi BMKG terkait potensi La Nina di Indonesia.

Perkiraan akan terjadi bencana hidrometeorologi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Karena adanya anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan. 

Baca Juga: Harus Tahu! Berikut Ini Tips untuk Mengobati Penyakit Hati dari Ustadz Khalid Basalamah

Akhir tahun 2021, menunjukkan La Nina akan memicu terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan dari kondisi normalnya. 

Oleh sebab itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia memberikan sirana di akun twitternya @BNPN_Indonesia.

“Saat ini, kita tidak hanya sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Tanah Air. Bencana alam juga masih mengancam Indonesia, salah satunya bencana hidrometeorologi” Tulisnya. 

Baca Juga: Saat Kepanasan Dilarang Meminum Minuman yang Dingin, Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya

“BNPB terus mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi” Sambungnya dalam utasan. 

Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana hidrometeorologi, BNPB menjelaskan sesuai arahan kepala BNPB sendiri.

Diantaranya melakukan giat kesiapsiagaan, seperti konsolidasi relawan dan sosialisasi keluarga tangguh bencana di daerah provinsi kabupaten atau kota.

Baca Juga: Kabar Gembira! Bagi Lansia Tanpa Perawatan Mahal, Cegah Penuaan dengan Makan Sayur Hijau Ini

Selanjutnya memperkuat sistem peringatan dini berbasis masyarakat  untuk keperluan kedaruratan dan evakuasi. 

Adapun caranya dengan memastikan jejaring komunikasi peringatan dini berbasis masyarakat dan komunitas berjalan baik pada saat diperlukan.

Lantas, apa saja arahan kepala BNPB dan bisa dilakukan sekarang ini? Upaya mitigasi potensi bencana hidrometeorologi basah.

Baca Juga: Penderita Kolesterol Menahun, Risiko Stroke Tinggi, Cukup Rutin Minum Air Rebusan Ini, Seketika Sembuh

Seperti penanaman vegetasi, pembersihan saluran air, penguatan tanggul sungai, penguatan lereng, pemeliharaan drainase permukaan, dan pemangkasan ranting pohon yang lapuk dan mudah patah. 

Terlebih jika terjadi hujan 1 jam berturut-turut dan diketahui kiranya memiliki intensitas tinggi.

Baca Juga: Meski Hanya 1 Lembar, 5 Penyakit Mematikan Ini Bisa Datang Padamu! Stop Pegang Kertas Ini

Masyarakat diimbau segera melakukan evakuasi dengan pergi ke tempat yang aman. Oleh sebab itu kepala BNPB meminta adanya persiapan sumber daya alam oleh setiap masing-masing daerah.

Seperti siap peralatan dan penyiapan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai penerapan protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Twitter @BNPB_Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler